31 C
Kudus
Kamis, April 18, 2024

Percepatan Vaksinasi Anak SD di Jepara Dimulai dari Karimunjawa

BETANEWS.ID, JEPARA – Percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Jepara diawali dari Puskesmas Karimunjawa. Program ini merupakan bentuk dukungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar (SD) agar bisa segera diikuti 100 persen siswa di sekolah.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, Karimunjawa menjadi yang pertama di Jepara untuk memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Sementara Puskesmas yang lainnya akan segera menyusul. 

“Saya berharap anak-anak setingkat SD/MI di Jepara ini, untuk didorong vaksinasi Covid-19. Saat ini Karimunjawa sudah memulainya, dan akan disusul kecamatan lainnya,” kata Andi, Jumat (7/1/2022).

Baca juga: Serunya Vaksinasi Anak di Atas Kapal Perang di Semarang

Semakin banyaknya siswa SD yang disuntik vaksin Covid-19, maka akan segera terbentuk herd immunity (kekebalan komunal) di lingkungan sekolah, dan pembelajaran tatap muka dapat berjalan dengan normal.

Saat dihubungi, Kepala Puskesmas Karimunjawa Suhadi mengatakan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini sudah mulai dilaksanakan Kamis (6/1/2022), di SD N 1 dan 2 Karimunjawa dengan jumlah 324 sasaran. Sementara targetnya untuk vaksinasi anak di Karimunjawa mencapai seribu lebih.

“Dari 324 sasaran sudah tervaksin sebanyak 224 anak. Siasanya tidak hadir dan tidak lolos untuk skringing dokter. Hari ini kami sisir kembali,” kata Suhadi.

Jadwal hari ini, pelaksanaan vaksinasi di Karimunjawa yaitu di SD N 3 dan 6 serta SD N 7 dan 4 Karimunjawa. Vaksinasi itu melibatkan 2 tim vaksinator dari Puskesmas Karimunjawa. Selain itu, juga akan dijadwalkan penyuntikan atau vaksinasi di wilayah SD Parang, dan Nyamuk yang jaraknya cukup jauh dari Kepulauan Karimunjawa.

Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Anak di Kudus, 11 Hari Capai 27.102 Sasaran

Suhadi menambahkan, vaksinasi anak di Karimunjawa bisa segera dimulai lantaran wilayah tersebut telah mencapai vaksinasi 99,94 persen dosis pertama. Kemudian capaian vaksinasi masyarakat lanjut usia (lansia) sebesar 97 persen.

Untuk memikat anak-anak agar tidak takut disuntik vaksin, petugas di lapangan berdandan seperti badut sekaligus untuk menghibur mereka. Dengan begitu, mereka akan tertarik dan tidak takut untuk disuntik.

“Biasanya kalau suntik pada takut, bahkan sampai stres atau menimbulkan trauma. Kita berikan alternatif agar anak disuntik tetap senyum bahagia dan lebih sehat,” tandas Suhadi.

Editor: Ahmad Muhlisin

Ahmad Muhlisin
Ahmad Muhlisinhttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sebelumnya telah lama menjadi reporter dan editor di sejumlah media.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER