BETANEWS.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelontorkan bantuan keuangan sebesar Rp 2,23 triliun kepada kabupaten/kota dan desa di seluruh Jateng. Bantuan keuangan itu diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.
“Sebenarnya bantuan keuangan ini yang kita cadangkan dalam rangka penanganan Covid. Karena anggaran dari refocusing untuk Covid masih cukup, maka bantuan keuangan ini segera kami serahkan pada kabupaten/kota dan desa,” kata Ganjar usai rapat terkait percepatan penyaluran bantuan keuangan di kantornya, Kamis (30/7/2020).
Namun, Ganjar mewanti-wanti agar bantuan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, dirinya secara khusus mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pengelolaan bantuan keuangan dengan cara padat karya.
“Teknisnya saya harap dikerjakan dengan cara padat karya. Sehingga akan lebih banyak orang yang bekerja dengan adanya proyek ini,” terangnya.
Baca juga: Ganjar Siapkan Lapangan Kerja untuk Atasi Kemiskinan Saat Pandemi
Sementara itu, Kepala BPKAD Jawa Tengah Sumarno mengatakan, bantuan Rp 2,23 triliun itu dibagi menjadi dua, yakni untuk kabupaten/kota sebesar Rp 1,04 triliun dan untuk desa Rp 1,189 triliun.
“Untuk penyalurannya, yang sudah berjalan baru untuk pemerintah desa. Persentasenya sekitar 40,89 persen. Ini akan kami kebut agar bisa segera terealisasi semuanya,” kata dia.
Sementara untuk bantuan keuangan kabupaten/kota, Sumarno menerangkan ada tahapan yang mesti dilakukan, yakni verifikasi RKO, lelang, dan pencairan berdasarkan termin pekerjaan.
“Kalau desa setelah diverifikasi dan disetujui, itu langsung ditransfer semuanya. Tapi kalau untuk kabupaten/kota, ada tahapan-tahapan dan pencairannya berdasarkan termin,” jelasnya.
Baca juga: Dijadikan Penopang Kebangkitan Ekonomi, Ganjar Percepat Operasional KEK Kendal
Berdasarkan SE Gubernur Jateng, pelaksanaan proyek yang bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Jateng akan dilaksanakan dengan padat karya. Pihaknya juga sedang menggodok juknis agar pelaksanaan padat karya itu benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik.
“Dengan padat karya itu, harapannya warga yang menganggur karena dampak Covid-19, bisa diperankan untuk pembangunan-pembangunan yang ada,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin