BETANEWS.ID, KUDUS – Aneka produk rajut tampak terpajang di ruang tamu rumah di Desa Burikan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Di samping puluhan produk rajutan itu, terlihat seorang remaja putri sedang memilah dan memilih baju dalam plastik. Remaja putri itu bernama Eveline Nur Essa (16), pelajar yang memanfaatkan libur sekolahnya dengan berjualan kaus.
Essa begitu dia biasa disapa mengatakan, sejak ada pandemi Covid-19, semua sekolah di Indonesia diliburkan, tak terkecuali sekolahnya. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring, dan semua tugas pelajaran dikerjakan dari rumah. Sehingga, dia mengaku banyak mempunyai waktu luang.
“Dari pada waktu luang itu terlewati begitu saja, maka saya pun berinisiatif memanfaatkannya untuk berjualan kaus secara daring,” ujar Essa kepada betanews.id, Selasa (21/4/2020).
Baca juga : Produk Rajut Essa Colection Diminati Konsumen Hingga Mancanegara
Dara yang masih duduk di bangku kelas satu SMAN 1 Gebog, Kudus itu menuturkan, berjualan kaus lengan panjang maupun pendek khusus untuk wanita. Kaus yang dijualnya berbahan katun, rajut, serta rib. Untuk harga, tuturnya, kaus yang dijualnya dibanderol sama, yakni Rp 42 per pcs.
“Saya memasarkan aneka produk kaus memanfaatkan media sosial instagram @inikaosku.id, serta beberapa marketplace. Selama ini peminatnya lumayan, sebulan saya bisa menjual sekitar 53 pcs,” bebernya.
Selain berjualan kaus, lanjutnya, Essa juga mengaku memanfaatkan momen pandemi corona ini dengan berjualan masker. Masker kain yang dijualnya itu dua lapis, sehingga tengahnya bisa dilapisi dengan tisu. Serta tersedia untuk anak – anak dan dewasa.
Masker yang dijualnya dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu per pcs itu, juga melayani permintaan ecer maupun grosir. Dalam waktu sebulan, dia mengaku mampu menjual masker sekitar 42 pcs.
“Saya berharap usaha saya ini tetap lancar. Sehingga hasilnya bisa buat bantu orang tua. Serta bisa saya tabung untuk biaya kuliah nanti,” ujar dara yang bercita – cita ingin jadi pengusaha tersebut.
Baca juga : Harga Mulai Rp 85 Ribuan, Dadiwae Jadi Solusi Cetak Kaos Hasil Desain Sendiri
Anak tunggal dari pasangan Arif dan Henny pemilik handmade rajutan bernama Essa Colection itu mengatakan, kebiasan menyibukkan diri di waktu senggang sekolah itu sudah dilakukan sejak kelas satu SMP. Setiap pulang sekolah atau pas waktu libur, dia gunakan untuk membantu ibunya merajut.
“Hal itu masih berlangsung sampai sekarang. Ya agar mamaku bisa menyelesaikan pesanan rajutan lebih cepat,” tuturnya sambil tersenyum.
Dia mengaku sudah lumayan mahir membuat aneka produk rajutan. Di antaranya, tas rajut, sweater rajut, boneka rajut dan lainnya. “Pokoknya produk rajutan yang mama buat, saya juga bisa membuatnya. Namun memang tetap harus belajar,” ujarnya sambil menunjukan sweater hasil rajutannya.
Editor : Kholistiono