SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU – Sejumlah siswa dengan wajah tegang di depan tiga orang juri Lomba Liong dan Wushu di lapangan olahraga SMP Keluarga Kudus. Satu juri di antaranya Derry Prasetya (22), yang telah 12 tahun menjadi atlet. Dia mengaku menyukai olahraga sejak kecil, sehingga sejak sekolah dasar (SD) dirinya sudah menjadi atlet.
Derry, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi kisah kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, sebelum dirinya menjadi atlet, dia bersusah payah untuk mendapatkan izin dan dukungan dari orang tuanya. Karena orang tuanya berpikir menjadi atlet tidak punya masa depan.
“SD saya sudah jadi atlet, karena sudah suka olahraga sejak kecil. Awalnya orang tua saya melarang, karena berpikir menjadi atlet tidak punya masa depan. Setelah saya berjuang dengan gigih serta latihan dengan tekun, akhirnya saya bisa membuktikan dan sekarang orang tua sudah mendukung saya”, ungkap warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus itu.
Derry juga merinci saat ini dirinya menjadi atlet liong, wushu, barongsai tonggak, barongsai halang rintang, barongsai lantai, dan barongsei kecepatan. Sejak 12 tahun yang lalu menjadi atlet. Dia mengaku sudah kurang lebih sekitar 20 kali mengikuti kejuaraan. Dan saat ini dia melatih atlet liong, wushu, dan barongsai di klenteng Hok Hien Bio Kudus.
Baca juga: Febi Kecewa Tampil Tak Maksimal Saat Lomba Liong di SMP Keluarga Kudus, Padahal Latihan Penuh
“Saat ini saya sudah melatih di Klenteng Hok Hien Bio Kudus. Saya senang ada kegiatan lomba liong dan wushu seperti ini, agar teman-teman bisa lebih semangat dan giat berlatih. Karena butuh kerja keras dan disiplin dalam latihan,”ujar Derry.
Dia juga mengapresiasi adik-adiknya yang menjadi peserta Lomba Liong dan Wushu SMP Keluarga yang digelar memperingati Imlek. Menurutnya untuk persiapan yang cukup singkat sekitar dua pekan, penampilan para peserta sekelas SMP sudah cukup bagus. Tetapi masih butuh banyak latihan jika ingin meningkatkan prestasi hingga bisa menjadi atlet.
“Sudah cukup bagus penampilan dari adik-adik SMP Keluarga. Mungkin ada beberapa kekurangan, tapi saya memaklumi karena persiapan latihan hanya dua pekan. Butuh latihan lebih giat lagi, kerja keras, agar bisa jadi atlet nantinya”, jelas alumni SMP Keluarga itu.