31 C
Kudus
Kamis, Desember 12, 2024

Muslim Tionghoa Ini Lebih Memilih Berkurban Kerbau Ketimbang Sapi, Karena Ikut Dawuh Sunan Kudus

SEPUTARKUDUS.COM, KALIWUNGU – Rumah ini terletak di Jalan Kudus
Jepara Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Bangunannya sebagian besar berwarna oranye. Rumah megah ini menjadi tempat tinggal Peter M Faruq, Ketua Persatuan
Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kudus. Pada Idul Adha tahun ini, dia memilih berkurban kerbau ketimbang sapi untuk mengikuti dawuh Sunan Kudus. 

ketua PITTI Kudus
Ketua PITTI Kudus, Peter M Faruq. Foto: Imam Arwindra
Kepada Seputarkudus.com, dia mengatakan, menyembelih sapi bukan budaya orang Kudus. Sejak dulu, masyarakat lebih memilih menyembelih kerbau, termasuk saat Idul Adha. Pada awal menyebarkan Islam di Kudus, Syekh Ja’far Shodiq melarang pemeluk Islam menyembelih sapi, untuk menghormati pemeluk Hindu. 

“Menurut sejarah seperti itu dan membudaya hingga saat ini. Karena ini memiliki nilai toleransi, saya mengikuti dawuh Sunan Kudus,” tuturnya, Minggu (11/9/2016).
Selain karena alasan tersebut, Faruq, begitu dirinya disapa, berkurban kerbau karena menghormati guru Sunan Kudus, yakni Kiai Telingsing sebelum masuk Islam.

Idul Adha tahun ini,
Faruq berkurban satu ekor kerbau dengan bobot satu kwintal lebih yang
diserahkan ke masjid tak jauh dari rumahnya. Menurutnya, kerbau tersebut dibelinya
dengan harga Rp 18 juta. “Harganya Rp 18 juta. Saya pasrahkan di masjid.
Bobotnya satu kwintal lebih,” tuturnya.

Faruq memberitahukan, pada Lebaran Haji tahun ini anggota PITI Kudus tidak menyelenggarakan kegiatan. Menurutnya,
ada lebih dari 500 anggota PITI yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten
Kudus. Mereka warga etnis Tionghoa yang menjadi mualaf. Namun, tiga tahun
ini organisasi yang dipimpinnya kurang terlalu aktif. 

“Di Kudus anggota PITI
banyak, bisa mencapai 500 orang. Namun yang aktif sedikit. Bisa dihitung pakai
jari,” tuturnya.

Dia berpesan, pada momen Hari Raya Idul Adha ini masyarakat
Kudus yang merasa mampu agar berbagi dengan sesama yang tidak mampu. Selain
itu, walau berbeda golongan, menanamkan kebersamaan bagi sesama merupakan hal yang sangat penting. 

“Jangan ada
pemisah karena beda agama, ras dan golongan. Kita semua
orang Indonesia,” tambahnya.

Redaksi
Redaksi
Beta adalah media online yang lahir di era digital. Berita yang disajikan unik, menarik dan inspiratif. Serta dikmas dalam bentuk tilisan, foto dan video.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
149,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER