SEPUTARKUDUS.COM, PANJUNAN – Perempuan berkerudung merah asik
mengobrol dengan rekannya sesama pedagang di belakang gerobak, di sisi Jalan Mangga (Gang
4) Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kudus. Di atas gerobaknya berbagai jenis
jajanan tradisional yang biasa untuk isi snack tertata rapi. Para pembeli tidak hanya datang dari wilayah Kudus, tapi juga wilayah sekitar Kudus, bahkan Semarang.
![]() |
Sejumlah pedagang jajan untuk isi snack menunggu pembeli, di Jalan Mangga Gang 4, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Kota, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Seorang perempuan berjaket coklat tiba-tiba berhenti di
depan gerobak. Dia memesan jajanan tradisional untuk isi snack yang akan dia ambil beberapa
hari kemudian. Setelah menyerahkan beberapa lembar uang, dia pergi bersama
seorang laki-laki dan anak kecil menggunakan sepeda motor, Rabu (18/5/2016).
depan gerobak. Dia memesan jajanan tradisional untuk isi snack yang akan dia ambil beberapa
hari kemudian. Setelah menyerahkan beberapa lembar uang, dia pergi bersama
seorang laki-laki dan anak kecil menggunakan sepeda motor, Rabu (18/5/2016).
Umi Athiyah (47) pedagang jajanan di Jalan Mangga Gang 4, mengatakan perempuan
tadi memesan jajanan untuk 300 snack. Beberapa waktu sebelumnya juga ada yang memesan dalam jumlah banyak untuk
dijual kembali.
tadi memesan jajanan untuk 300 snack. Beberapa waktu sebelumnya juga ada yang memesan dalam jumlah banyak untuk
dijual kembali.
“Paling beli (jajan) untuk katering. Misal banyak harus pesan dulu supaya barangnya siap. Masalahnya
kadang jajanan habis,” tambahnya.
kadang jajanan habis,” tambahnya.
Dia memberitahukan, di Jalan Mangga atau lebih dikenal Gang
4 merupakan pusat jajanan tradisional. Banyak warga-warga dari Kudus dan luar
Kudus datang untuk membeli untuk kemudian mereka jual kembali.
4 merupakan pusat jajanan tradisional. Banyak warga-warga dari Kudus dan luar
Kudus datang untuk membeli untuk kemudian mereka jual kembali.
“Yang sudah langganan dari Semarang dan Jepara. Mereka ambil
banyak karena mau dijual lagi,” tambah pedagang asli Desa Ploso, Kecamatan
Jati, kepada Seputarkudus.com.
banyak karena mau dijual lagi,” tambah pedagang asli Desa Ploso, Kecamatan
Jati, kepada Seputarkudus.com.
Begitu juga Maryati, pedagang jajanan yang juga membuka
lapaknya di Jalan Mangga. Dia menuturkan, selain dipesan untuk katering, juga dibeli untuk
dijual kembali.
lapaknya di Jalan Mangga. Dia menuturkan, selain dipesan untuk katering, juga dibeli untuk
dijual kembali.
“Jadi di sini termasuk pasar jajanan tradisional. Biasanya kami mulai berjualan pukul 04.00 WIB sampai 07.00 WIB. Ratusan pedagang dan pembeli
memadati Jalan Mangga,” jelasnya.
memadati Jalan Mangga,” jelasnya.
Dia menambahkan, pembeli sangat ramai ketika waktu libur
dan sebelum puasa. Dia mengaku dalam sehari mampu menjual 2 ribu lebih jajan. Omzet
yang didapat bisa mencapai Rp 700 ribu per hari. “Kalau hari biasa paling 1.500 jajan yang terjual,”
ungkapnya.
dan sebelum puasa. Dia mengaku dalam sehari mampu menjual 2 ribu lebih jajan. Omzet
yang didapat bisa mencapai Rp 700 ribu per hari. “Kalau hari biasa paling 1.500 jajan yang terjual,”
ungkapnya.
Harga yang ditawarkan untuk setiap jajan, katanya, sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500. Jenis jajanannya pun sangat banyak, bisa mencapai 100 jenis. “Jenisnya bisa 100 lebih. Ada apem, arem-arem, bolu
kukus, dadar gulung, risoles, bugis, cucur, kroket, kue lapis, lepet jagung dan
masih banyak lainnya,” jelasnya.
kukus, dadar gulung, risoles, bugis, cucur, kroket, kue lapis, lepet jagung dan
masih banyak lainnya,” jelasnya.