31 C
Kudus
Minggu, September 28, 2025

Terbesar dalam Sejarah, MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 Digelar di Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Kabupaten Kudus menjadi tuan rumah MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025, yang berlangsung 27 Juni sampai 5 Juli di Supersoccer Arena. Sebanyak 876 atlet muda dari 28 provinsi bersaing memperebutkan 321 medali dalam turnamen panahan junior terbesar yang pernah digelar di Indonesia.

Ajang ini diinisiasi oleh Perpani dan Bakti Olahraga Djarum Foundation, serta mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, mengapresiasi kolaborasi Perpani dan Djarum Foundation dalam menjaga regenerasi atlet panahan. Ia menilai panahan sebagai salah satu cabang unggulan Indonesia di kancah dunia, termasuk Olimpiade.

Baca Juga: Festival Kali Gelis Angkat Sejarah Lahirnya Kretek di Kudus

-Advertisement-

“Kolaborasi Perpani dan Djarum Foundation merupakan hal positif, bahkan hasilnya sudah bisa terlihat karena Kejurnas Panahan Junior 2025 adalah yang terbesar dalam sejarah, mengingat jumlah keikutsertaan peserta di atas 850 orang,” ungkapnya.

Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid, berharap kejurnas ini menjadi gerbang awal pembibitan atlet berprestasi ke pelatnas hingga Olimpiade. Hal senada disampaikan Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, yang menyebut ajang ini sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan sekaligus mendorong kecintaan masyarakat terhadap panahan dan pengembangan sport tourism di Kudus.

“MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 adalah langkah serius dari Perpani, Pengprov, klub, dan sponsor dalam membangun ekosistem panahan nasional yang terstruktur dan berkelanjutan. Saya berharap atlet-atlet yang menjadi juara di sini tidak langsung puas, tetapi semakin bersemangat berlatih. Bertandinglah dengan sportif, kejurnas ini akan menjadi pintu untuk langkah selanjutnya, baik itu pelatnas, SEA Games, atau bahkan Olimpiade,” kata Arsjad.

Kejurnas tersebut mempertandingkan tiga divisi, meliputi Recurve, Compound, dan Nasional (standard bow), dengan kategori usia U-10, U-13, U-15, dan U-18. Jawa Tengah menjadi kontingen terbanyak dengan 80 atlet, disusul DKI Jakarta 79 atlet dan Jawa Barat 77 atlet.

Baca Juga: Meski Terkendala Anggaran, Disdikpora Upayakan Sekolah di Kudus Capai Predikat Adiwiyata 

Turnamen ini mengadopsi sistem penilaian World Archery, dengan set system untuk Recurve dan Nasional, serta akumulasi skor untuk Compound. Kompetisi berlangsung sejak babak kualifikasi hingga eliminasi untuk kategori perorangan, beregu, dan beregu campuran.

Kejurnas Panahan Junior rutin digelar setiap tahun, dan terus berkembang. Tahun ini menjadi yang paling lengkap dengan kehadiran kategori U-10, memperkuat komitmen pembinaan atlet sejak usia dini.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER