BETANEWS.ID, KUDUS – Peristiwa siswa diduga keracunan usai menyantap makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) di salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, menjadi perhatian bagi Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin.
Untuk itu, orang nomor dua di Jateng itu mengingatkan kepada semua pengelola dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) wilayah Jawa Tengah, agar kedepannya tidak terjadi hal serupa. Pihaknya meminta, untuk selalu menjaga kualitas makanan yang didistribusikan kepada siswa.
Baca Juga: Jangan Sampai Kehabisan, Penyaluran KUR Pedagaian Kudus 2025 Tersedia Rp8 Miliar
“Saya imbau ke semua SPPG di Jateng, untuk menjadi kebersihan dapurnya, menjaga kualitas makanan, yang akan disalurkan kepada siswa,” bebernya, Jumat (18/4/2025).
Sebab, pihaknya mendapati banyak laporan terkait kasus siswa yang jatuh sakit atau penemuan makanan basi dari program MBG tersebut. Sehingga Gus Yasin menekankan, pentingnya selalu mengecek makanan yang akan disalurkan ke berbagai sekolah.
“Karena ada kejadian di salah satu kabupaten yang kami tinjau kemarin, kita ingatkan supaya tidak terulang lagi,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Sekretaris Daerah se-Jawa Tengah, untuk melancarkan program pemerataan MBG kedepan.
Saat ini, kata dia, sudah ada 129 dapur SPPG yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sedangkan untuk di Kabupaten Kudus, sudah ada lima dapur MBG yang siap beroperasi.
Gus Yasin menargetkan, setiap kabupaten di Jawa Tengah akan dibangunkan tiga dapur MBG dari pemerintah pusat. Dapur SPPG yang mendapat pembangunan dari pusat tersebut akan diseleksi dan dipilih sesuai dengan ketentuan dari BGN.
“Kami siapkan karena ini dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang menangani. Di pemerintah provinsi, kami usul 21 SPPG, program ini sudah berjalan dan tinggal meneruskan,” tuturnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Kehabisan, Penyaluran KUR Pedagaian Kudus 2025 Tersedia Rp8 Miliar
Untuk diketahui, pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kudus sudah terlaksana di tiga Kecamatan, yakni, Mejobo, Jati, dan Jekulo. Di mana sebanyak 9.269 sasaran, baik mulai siswa tingkat TK/RA hingga siswa SMA.
Sedangkan dua dapur tambahan yang rencananya berada di Kecamatan Jati dan Bae, saat ini masih menunggu proses verifikasi di Badan Gizi Nasional.
Editor: Haikal Rosyada
