BETANEWS.ID, KUDUS – PT Djarum akan terlibat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus. Perusahaan milik Hartono bersaudara tersebut disebut akan memberikan bantuan mesin inseniator.
Hal itu diungkap oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Masan. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut menyampaikan, sejak 2024 PT Djarum sudah memberikan mesin insinerator ke beberapa desa di Kudus.
“Bantuan pemberian mesin insinerator tersebut akan berlanjut pada 2025. Serta secara bertahap, 2026 nantinya juga ada bantuan mesin tersebut dan seterusnya,” ujar Masan di Gedung DPRD Kudus, Selasa (7/1/2025).
Baca juga: TPA Kudus Diperkirakan Hanya Mampu Terima Sampah Hingga Maret 2025
Tentunya, kata Masan, pihak desa yang akan menerima bantuan mesin tersebut harus melakukan persiapan, di antaranya persiapan lahan, Sumber daya manusia (SDM), dan bangunan.
“Kalau desa tersebut tidak mampu, tentunya dari Pemkab Kudus akan memberikan bantuan. Misal dalam bentuk keuangan dan lain sebagainya,” beber Masan.
Hal tersebut, ungkap Masan, yang akan dikoordinasikan dengan PT Djarum, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH), serta bidang aset. Sebab, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus sudah overload.
“TPA kita sudah overload. TPA kita sudah ngeri, makanya menurut kami langkah jangka pendeknya beli tanah untuk perluasan lahan TPA,” ungkapnya.
Baca juga: Melihat ‘Candi Sampah’ di Kudus Setinggi 15 Meter
Setelah TPA diperluas, tutur Masan, sampahnya diampar dan diratakan kemudian ditimbun. Hal tersebut agar kondisinya sehat tanpa pencemaran, baik udara dan tanahnya.
“Untuk jangka panjangnya, sampah itu dikelola di masing-masing desa. Agar sampah yang dibuang ke TPA nanti volumenya sangat kecil, hanya residu saja. Sehingga kapasitas TPA Tanjungrejo akan semakin lama dan tidak cepat penuh,” jelasnya.
“Kami juga akan melibatkan perusahaan-perusahaan lain agar mereka juga turut berkontribusi, membantu tentang pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus,” imbuh Masan.
Editor: Ahmad Muhlisin
