BETANEWS.ID, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara berencana menerapkan tiket cashless di dua objek wisata, yaitu Pantai Bandengan dan Pantai Kartini pada 2025. dua destinasi wisata ini akan jadi proyek ujicoba penerapan pembayaran non-tunai kareba paling banyak dikunjungi wisatawan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawan, mengatakan, pada Januari 2025 nanti, pihaknya akan mengajukan bantuan alat pembayaran cashless kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Jateng.
“Di Januari nanti kita mulai koordinasi dengan BPD (Bank Jateng), kita harapkan ada bantuan dari BPD, seperti objek wisata lainnya di Jawa Tengah yang biasanya didukung oleh BPD untuk menerapkan cashless,” katanya, Selasa, (31/12/2024).
Baca juga: Cuaca Buruk, Pantai Kartini dan Bandengan Sepi Pengunjung saat Libur Natal
Penerapan tiket cashless tersebut, menurutnya, bertujuan untuk mencegah kebocoran data jumlah pengunjung atau wisatawan. Sebab, pengunjung yang masuk akan terekam dalam sistem.
“(Penerapan Cashless) karena untuk menghindari kebocoran-kebocoran di bawah. Nanti kan bisa terhitung,” ujarnya.
Pihaknya berharap, penerapan sistem cashless bisa segera terealisasi pada 2025 mendatang, meski dalam penerapannya tentu membutuhkan proses, seperti pembuatan rekening khusus dan pelatihan kepada penjaga tiket.
“InsyaAllah di 2025 (untuk penerapannya). Tidak di awal tahun, karena, kan, harus berproses dulu membuat rekening khusus dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan nanti juga ada edukasi dulu dari BPD,” katanya.
Baca juga: Pantai Bandengan Jepara Targetkan 8 Ribu Pengunjung Selama Libur Tahun Baru
Ketika sudah menerapkan tiket cashless, wisatawan atau pengunjung yang masuk ke objek wisata nantinya akan membayar menggunakan metode QRIS (Quick Response Indonesian Standard) atau kartu.
Tetapi karena penerapannya masih bersifat uji coba, ia mengatakan nantinya juga akan disediakan tiket secara tunai bagi pengunjung atau wisatawan yang tidak bisa membayar menggunakan QRIS atau kartu.
“Masyarakat ketika masuk bisa menggunakan Qris atau kartu. Kita maunya semua cashless, tapi kan karena masih berproses, ketika nanti masyarakat tidak bisa cashless, uang cash tetep diterima,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin