31 C
Kudus
Kamis, Desember 5, 2024

Tangis Budiyono di Debat Kedua Pilkada Pati 2024

BETANEWS.ID, PATI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati menggelar debat publik kedua Pilkada Pati 2024. Seperti debat pertama, acara ini dilangsungkan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Pati.

Debat yang digelar pada Rabu (13/11/2024), mulai pukul 13.00 WIB ini, diikuti seluruh pasangan calon (paslon). Yakni, paslon nomor 01 Sudewo-Risma Ardhi Chandra, paslon 02 Wahyu Indriyanto-Suharyono dan Paslon 03 Budiyono-Novi Eko Yulianto.

Baca Juga: Debat Kedua Pilkada Pati, Paslon Diberi Durasi Lebih Panjang

-Advertisement-

Ada beberapa segmen dalam debat dengan sub tema hukum, pemerintahan, transformasi ekonomi dan penguatan demokrasi menuju Kabupaten Pati yang unggul, sejahtera, bermartabat dan berkelanjutan itu. Yakni, mulai dari pemaparan visi dan misi, pendalaman visi dan misi, tanya jawab paslon pernyataan penutup.

Pada momen pernyataan penutup debat itu, tampak Calon Bupati Pati Budiyono menangis beberapa saat. Tangis haru ini, ketika dirinya berikrar untuk mewakafkan mengabdi kepada masyarakat Pati.

“Untuk itu seluruh masyarakat Pati, di hadapan hadirin semua yang hadir pada sore ini, kami berikrar di hadapan panjenengan semua. Sisa umur kami, akan kami wakafkan untuk kemaslahatan dan kebaikan untuk masyarakat Pati, ” ujar Budiyono.

Suaranya tertahan saat akan melanjutkan perkataannya. Ia kemudian mengusap wajahnya dengan sorban hijau yang ada di pundak kirinya.

Dengan sedikit terbata, ia pun kemudian melanjutkan pernyataan penutup pada debat kedua itu.

“Insya Allah, kami tidak akan khianat kepada rakyat. Insya Allah kami tidak alam khianat kepada leluhur di kabupaten Pati ini. Pilihlah kami pasangan Budiyono dan Novi Eko Yulianto nomor urut 3,” ucapnya dengan suara bergetar.

Baca Juga: Penjelasan Kepala Dispertan Soal Kendala Petani Pati Dapatkan Solar Subsidi

Dalam pernyataan penutup itu pula, Budiyono menyampaikan, bahwa dalam pemilihan yang menggunakan uang rakyat yang jumlahnya tidak sedikit ini, agar dapat memilih pemimpin atau imam yang bisa menjadi panutan.

Kemudian, agar masyarakat juga bisa memilih tokoh yang benar-benar mau mengabdi dan melayani masyarakat.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
148,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER