BETANEWS.ID, KUDUS – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah memasuki tahapan kampanye terbuka pada 25 Agustus hingga 23 September 2024. Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie berpesan agar kedua pasangan calon (Paslon) menjauhi kampanye hitam dan hoaks.
Hasan menyampaikan, ketika seseorang maju Pilkada, harusnya jualannya itu gagasan. Jualan visi-misi dan apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat Kudus ke depan.
“Kan idealnya itu. Tidak melakukan kampanye hitam dan menyebar hoaks,” ujar Hasan kepada Betanews.id usai mengikuti apel siaga tahapan pengawasan Pilkada 2024 di Taman Balai Jagong, Kamis (26/9/2024).
Baca juga: Masa Kampanye Pilkada Kudus Resmi Dimulai, 2 Paslon Pawai ke 8 Kecamatan
Menurutnya, prilaku kampanye hitam dan hoaks adalah contoh yang tidak baik bagi masyarakat, dan juga sangat tidak mendidik.
“Jadi sebisa mungkin cara-cara itu tidak terjadi di Kabupaten Kudus. Dan, masyarakat Kudus hari ini sudah cerdas, kok,” bebernya.
Disinggung apakah sudah ada laporan terkait kampanye hitam ke dirinya, Hasan mengaku secara resmi tidak ada. Tapi dia berharap, kampanye hitam dan hoas tidak terjadi di Kabupaten Kudus.
“Namun, namanya kontestasi, suasananya ada saja yang bikin hangat dan panas. Tetapi masih taraf wajar, saya kira tidak masalah,” ungkapnya.
Baca juga: Paslon Pilkada Kudus Tak Boleh Pasang Gambar di Kaca Belakang Angkot
Sebagai informasi, ada dua paslon di Pilkada Kudus 2024, yakni Sam’ani-Bellinda dengan nomor urut 1 dan Hartopo-Wahib nomor urut 2.
Sam’ani-Bellinda diusung oleh tujuh partai politik (parpol), yaitu PDIP, PKB, PKS, PAN, Nasdem, PPP, dan Hanura. Sementara, Hartopo-Wahib diusung tiga parpol yakni Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Hartopo-Wahib juga didukung semua parpol nonparlemen, yakni PSI, Partai Gelora, Partai Buruh, Perindo, dan Partai Garuda.
Editor: Ahmad Muhlisin
