BETANEWS.ID, JEPARA – Sejumlah warga pemilik bangunan yang berada di sempadan Sungai SWD II menolak relokasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Penyebabnya, tempat relokasi yang berada di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang berada di Kelurahan Jobokuto dan Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan terlalu jauh dari tempat mereka bekerja. Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, pun menganggap wajar ada penolakan itu.
“Ya Nggak Papa, karena adanya memang itu (Rusunawa Pulodarat dan Jobokuto). Kalau dibangun lagi malah jadi masalah,” katanya saat ditemui usai Kegiatan Pekan Peduli Sosial (PPS) di Aula Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersama, Senin (6/11/2023).
Baca juga: BBWS Pemali-Juana Beri SP 1 pada Warga yang Belum Bongkar Bangunannya di Pinggir SWD II
Selain merelokasi sejumlah rumah warga yang berada di sempadan sungai, Pemkab Jepara juga berencana untuk merelokasi Pasar Karangaji dan Puskesmas Kedung II. Terkait proses relokasi tersebut, menurutnya dari pihak kepala desa dan kecamatan saat ini sedang mencari lokasi pengganti. Namun untuk waktu relokasi, ia belum dapat memastikan.
“Untuk puskesmas ini sedang mencari lokasinya dan akan kita support, hanya saja untuk kapan nanti kita carikan anggaran dulu,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa normalisasi Sungai SWD II yang rencananya akan dimulai pada 10 November mendatang, dipastikan mundur menjadi tanggal 21 November. Sebab, Surat Peringatan (SP) 1 bagi warga di tiga desa yaitu Tedunan, Karangaji, Kedung Malang agar membongkar sendiri bangunan, mundur dari rencana semula.
“Karena SP 1-nya mundur, kemarin dari BBWS baru memberikan SP 1 itu 31 Oktober kemarin, nanti masih ada SP 2, SP 3 baru penindakan, sehingga rencana nanti tanggal 21,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin
