BETANEWS.ID, KUDUS – Ramayana Department Store Kudus menyambut baik keputusan pemerintah untuk menutup TikTok Shop pada Rabu (4/10/2023). Sebagai swalayan serba ada yang mengandalkan penjualan offline, Ramayana tentu sangat setuju dengan kebijakan tersebut. Apalagi sejak marak transaksi jual beli online, omzet mereka terus mengalami penurunan.
Asisten Manajer Ramayana Store Kudus, Agung Rifandy, mengatakan, sejak bermunculan marketplace yang jor-joran memberikan promo, dampaknya langsung dirasakan oleh Ramayana Kudus. Hal itu terlihat dari jumlah omzet tiap bulannya yang terus turun.
“Menurut kami penutupan TikTok Shop itu bagus, karena kami selama ini masih mengandalkan penjualan offline. Di tahun ini, omzet Ramayan Kudus juga mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya meski tidak begitu signifikan,” ujar Agung saat ditemui di Ramayana Kudus, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Tingkatkan Omzet Penjualan, Ramayana Kudus Ikut Ramaikan Shopee Live
Agung mengungkapkan, di tahun ini omzet Ramayana Kudus berkisar Rp3-4 miliar per bulan. Omzet tersebut untuk bulan-bulan biasa. Untuk bulan yang bertepatan dengan back to school (BTS) atau akhir tahun, omzetnya bisa sampai Rp5 miliar per bulan. Sementara untuk lebaran omzetnya masih gede, bisa sampai Rp20-30 miliar sebulan.
Meski masih mengandalkan penjualan di store, lanjut Agung, Ramayana saat ini mulai beralih juga ke penjualan online, termasuk cara promosi. Jika dulu promosi Ramayana Kudus gencar menggunakan mobil keliling dengan membewarakan promo dan diskon, sekarang sudah berbeda.
“Sekarang promosi semacam itu kita kurangi. Untuk promosi, saat ini kita lebih fokus ke sosial media,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
