BETANEWS.ID, KUDUS – Kamis (16/3/2023) malam, suasana di tradisi Dandangan sangat ramai pengunjung. Pengunjung tampak berjubel di pasar malam yang ada di Alun-alun Simpang Tujuh dan di Jalan Sunan Kudus. Namun pemandangan jomplang terjadi di lokasi Dandangan yang ada di Jalan Ramelan. Sepanjang jalan tersebut terbilang sepi pengunjung.
Tampak sepanjang Jalan Ramelan Kudus terbilang lengang dan sepi pengunjung. Para pedagang pun telihat bersantai di lapak menunggu para pembeli yang tak kunjung datang. Pedagang Dandangan di Jalan Ramelan mengaku sepi pembeli. Bahkan, beberapa di antaranya memilih menutup lapak mereka.
Dika Pradana (21), pedagang di Jalan Ramelan, mengatakan Jalan Ramelan sangat sepi pengunjung. Kondisi tersebut di luar espektasinya. Bahkan, saking sepinya beberapa pedagang Dandangan memilih menutup lapak.
Baca juga: Fantastis! Penjual Jus di Dandangan Ada yang Omzetnya Rp3,5 Juta Semalam
“Pengunjung sepi dan tak ada pembeli. Makanya banyak pedagang yang menutup lapaknya. Pokoknya tidak sesuai ekspektasi,” ujar pria yang akrab disapa Dika kepada Betanews.id ketika ditemui di lapaknya, Kamis (16/3/2023) malam.
Warga Desa Bae, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus tersebut menjual pisang goreng keju di tradisi Dandangan. Daganganya tersebut dijual dengan harga Rp 8 ribu sampai Rp 12 ribu perporsi.
“Dalam semalam saya paling hanya mampu jual 10 porsi dengan omzet Rp 100 ribu saja. Jadi sangat tidak masuk, jualan di tradisi Dandangan stan yang ada di Jalan Ramelan Kudus,” bebernya.
Pria lajang tersebut mengaku, awal daftar di tradisi Dandangan itu mengincar stan yang ada di Jalan Sunan Kudus. Namun waktu pengumuman, dinas terkait menginformasikan bahwa stan yang di sepanjang jalan tersebut sudah tersewa semua.
Karena tak dapat stan di Jalan Sunan Kudus yang merupakan jalur utama Dandangan, Dika pun mundur. Namun, dirinya ditelepon oleh pihak dinas terkait dan ditawari stan yang ada di Jalan Ramelan. Awalnya tidak mau, karena ditelepon dua kali akhirnya ia bersedia.
“Tapi jualan di tradisi Dandangan yang ada di Jalan Ramelan Kudus sepi, tak ada pembeli. Pokoknya tidak sesuai,” tandasnya.
Baca juga: Pengunjung Even Dandangan Membludak, Hari Pertama Diklaim Capai 5 Ribu Orang
Hal senada juga dikatakan oleh pedagang lain di Jalan Ramelan Kudus, yakni Agus Setiawan. Pria yang berjualan dimsum itu mengakui lapaknya sepi pembeli. Pengunjung Dandangan yang ke Jalan Ramelan juga terbilang sedikit.
“Pengunjung Dandangan yang datang ke deretan Jalan Ramelan Kudus ini sedikit. Pembeli sepi dan tidak sesuai ekpektasi,” ujarnya.
Pria asal Demak tersebut menyewa stan Dandangan di Jalan Ramelan dengan harga Rp 875 ribu. Lapak tersebut digunakan untuk menjual aneka dimsum dengan harga mulai Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu perbutir.
Editor: Suwoko
Yg dijalan utama malah udh di isi oleh pedagang dari luar Kudus dan dagangan nya hampir sama semua
Sekarang mmg beda,dulu th “70,s/d “80an dandangan betul2 di nanti,jualan selama dandangan katanya cukup buat kebutuhan selama bulan puasa.kalau skrg sdh banyak hiburan,jual beli on line,super market.Dan minat masyarakat sdh berubah.
Saya berharap di th2 mendatang tradisi ini di format yg lebih menarik,dan dandangan bisa menjadi salah satu andalan wisata Kudus.