BETANEWS.ID,KUDUS – Tangan seorang pria tua bertelanjang dada tampak sedang memegang sebuah alumunium, yang kemudian terlihat dipukul menggunakan martil lonjong dan beberapa kali diputar.Sesekali martil tersebut digosok – gosokkan pada sebuah karet. Pria tersebut adalah Imam (72), perajin dandang di Desa Undaan Tengah Gang 12, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Kepada betanews.id, Imam mengisahkan jika dirinya nekat untuk memutuskan mendirikan usaha kerajinan dandang setelah sekian tahun kerja di pelayaran. Nama usaha dandangnya sendiri diberi lebel Cap Rante Emas.
Dia mengungkapkan, usaha pembuatan dandang tersebut dimulai pada tahun 1974. Sebelumnya, Imam bekerja di kapal pesiar skala internasional selama dua tahun. Menurutnya, kerja di pelayaran gajinya memang lumayan besar. Bahkan hampir tiga kali lipat dari gaji pegawai negeri pada saat itu. Namun hal itu tak lantas membuatnya betah, karena jauh dari keluarga dan jadi buruh orang lain.
“Gaji pelayaran memang lumayan gede, saat itu gajiku Rp 8.500 sebulan. Padahal gaji pegawai negeri pada masa itu hanya Rp 3.000 per bulan. Tapi saya berpikir, gaji memang gede, namun saya akan jauh dari keluarga terus. Apalagi saat itu saya sudah beristri dan sudah dikaruniai dua orang anak,” ungkap pria yang dikaruniai delapan anak tersebut.
Imam mengatakan, setelah berhenti kerja di pelayaran. Dirinya tidak langsung membuka usaha pembuatan dandang. Tapi belajar dulu cara pembuatan dandang dengan ikut pamannya di Jepara selama tujuh bulan. Setelah dirasa mampu membuat aneka dandang dan perabotan rumah tangga yang terbuat dari aluminium, Imam pun mantap buka usaha sendiri di Desa Undaan Tengah Gang 12, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.
Perabotan yang diproduksi lanjutnya, antara lain dandang berbagai ukuran, wajan, kuali, oven roti, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk harga, dia banderol bervariasi. Untuk dandang dijual antara Rp 85 ribu hingga Rp 1,3 juta per pcs, wajan dihargai kisaran Rp 45 ribu sampai Rp 350 ribu per pcs. Sedangkan kuali ditawarkan antara Rp 850 ribu hingga Rp 1,5 juta per pcs. Semua produknya tersebut diberi merk atau cap Rante Emas.
Pria berkumis tebal itu mengungkapkan, usaha pembuatan dandangnya tersebut pernah mengalami masa jaya pada tahun 1986 hingga tahun 2010. Saat itu, dirinya mempekerjakan sembilan orang. Dan sepekannya dia mampu mengirim puluhan dandang dan aneka perabotan rumah tangga lainnya ke semua pelanggan di Kudus, Pati, Rembang, Semarang dan Pekalongan.
“Pada saat masih jaya, dalam sepekan saya bisa ngirim aneka perabotan rumah tangga yang terbuat dari aluminium sebanyak dua truk. Dan pelanggan saya tidak hanya dari Kudus saja, melainkan juga dari daerah sekitar,” jelasnya.
Dia mengaku, saat ini usaha yang ditekuninya tidak seramai dulu. Walaupun begitu, Imam tetap bersyukur, karena usaha yang ditekuninya puluhan tahun tersebut, dirinya bisa menyekolahkan hingga menguliahkan anaknya. Dan sekarang delapan anaknya tersebut sudah mandiri semua dan punya tempat tinggal serta pekerjaan. Dari delapan anaknya itu, yang tinggal di Kudus hanya empat dan lainnya ada yang buka usaha di Jakarta dan Bali.
“Mungkin karena alasan tersebut, sampai saat ini anak – anakku belum ada yang bersedia meneruskan usahaku ini. Tapi saya tidak tahu nanti dikemudian waktu. Karena sebenarnya, semua anak saya sudah mahir membuat kerajinan dari aluminium,” tutur pria yang sudah dikaruniai 15 cucu tersebut.
Editor : Kholistiono