SEPUTARKUDUS.COM, UNDAAN TENGAH – Di sebelah timur Jalan Kudus-Purwodadi, tampak sejumlah mobil terparkir di depan Balai Desa Undaan Tengah, Undaan, Kudus. Di aula Balai Desa tersebut, terlihat ratusan orang sedang mengikuti kegiatan Sinau Bareng Pengurangan Risiko Bencana. Terlihat seorang pria mengenakan rompi dan peci di depan pintu masuk membagikan setiker kepada peserta yang hadir.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Kudus bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus. Hadir pula dalam acara tersebut, sejumlah Kepala Desa di Undaan, Camat Undaan, Kepala BPBD, dan Ketua DPRD Kudus.
Dalam Sambutannya, kepala BPBD Kabupaten Kudus Bergas C Saputra, mengatakan, penanggulangan bencana berbasis komunitas dinilai lebih efektif. “Misalnya, di Kecamatan Undaan ada Linmas, Karang Taruna, dan Ibu-ibu PKK. Karena bencana tidak bisa dihindari, tetapi bisa disiasati. Misalnya air, agar tidak mengalami bencana banjir harus kita kendalikan,” jelasnya, belum lama ini.
Sedangkan menurut Ali Imron (35), satu diantara sejumlah peserta, megungkapkan, kegiatan sosialisasi dan pemahaman tentang risiko bencana memang diperlukan. Agar masyarakat bisa tahu cara mengantisipasi dan mengurangi resiko bencana. “Jadi saya mendukung kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.
Yulian Noor Widiya (33), panitia kegiatan, menjelaskan, Sinau Bareng Pengurangan Risiko Bencana sudah menjadi agenda rutin FRPB Kudus. Selain melakukan sosialisasi penanggulangan bencana, mereka juga melakukan santunan kepada anak yatim, piatu, duafa dan disabilitas. Dan kegiatan tersebut sudah menjadi kegiatan yang kelima.
“Ini sudah menjadi acara rutin kami, setiap satu tahun sekali di bulan Ramadan. Ini memasuki tahun kelima, dan setiap tahun kami berpindah-pindah kecamatan. Kami juga melakukan penggalangan dana untuk memberi santunan kepada anak yatim, piatu, duafa dan disabilitas. Untuk kali ini kami akan memberikan santunan kepada 50 orang,” terang warga Desa Burian, Kota Kudus itu.
Yulian sapaan akrabnya, menambahkan, mereka melakukan penggalangan dana selama satu bulan sebelum pelaksanaan kegiatan. Dari hasil penggalangan dana tersebut, terkumpul sebanyak Rp 20.150.000. Menurutnya, dana tersebut hasil dari sumbangan sejumlah instansi yang tidak mengikat.
Dia juga merinci sejumlah organisasi yang tergabung di FRPB Kudus, di antaranya, Penanggulangan Bencana Indonesia Satgas INTI PB, Kudus Rescue, Generasi Muda FKPPI, Radio Antar Penduduk (RAPI), Communications and Rescue Task Force, UBALOKA, PKPU, Keluarga Besar Laskar Merah Putih, dan Forum Komunikasi Disabilitas Kudus.