SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI – Ratusan kain tampak tergulung dan terlipat sesuai jenis bahan di dalam toko di tepi Jalan HM Subchan ZE, Purwosari, Kota, Kudus. Di dalam toko tersebut terlihat beberapa karyawan sedang menata lipatan kain. Sedangkan di bagian kasir tampak seorang pelanggan sedang melakukan transaksi pembayaran. Tempat tersebut yakni toko kain Eshabe, yang memiliki omzet Rp 10 juta sehari.

Pemilik toko Eshabe, Muslimah (62) mengungkapkan, omzet tersebut itu hitungan rataârata setiap hari. Menurutnya, sama dengan toko lain penjualan kain di tokonya juga mengalami pasang surut. Saat ramai, kata dia omzet bisa lebih dari Rp 20 juta sehari, namun saat sepi pendapatan kotor dari penjualan kain di Toko Eshabe terkadang malah kurang dari Rp 10 juta sehari.
âOmzet Rp 10 juta sehari itu kalkulasi rata-rata saja, soalnya memang pembukuan di tokoku ini kurang begitu rapi. Saat ramai, aku kadang bisa meraup omzet hingga tiga kali lipatnya,â ujar Muslimah kepada Seputarkudus.com, beberapa waktu lalu.
Warga Kelurahan Purwosari, Kota, Kudus, itu mengungkapkan, dirinya membuka Toko Eshabe setelah usaha konveksinya tutup. Dia mengatakan, memilih membuka toko yang menjual kain kiloan karena sejak tahun 1990 usaha konveksi di Kudus mulai menjamur. Selain itu dirinya tidak perlu berpikir pusing bentuk pakaian yang sedang ngetren seperti usahanya yang terdahulu.
Dikatakan Muslimah, sejak pertama buka Toko Eshabe sudah memiliki banyak pelanggan. Tidak hanya dari Kudus, ada juga yang berasal dari Pati, Blora, Jepara, hingga sampai Semarang. Para pelanggannya itu merupakan para pemilik usaha konveksi serta para pedagang kain di daerah mereka masing-masing.
âDi toko Eshabe milikku, kain yang kami jual itu harganya sangat bersaing. Meskipun begitu kualitasnya dijamin bagus. Bahkan saking larisnya, antara tahun 1993 hingga 2001 setiap pekannya satu truk kain selalu habis terjual,â ujarnya.
Perempuan yang sudah dikarunaiai 12 cucu itu mengatakan, sejak pertama dibuka Toko Eshabe menjual kain kiloan. Namun sejak suaminya meninggal, tokonya tak lagi hanya menjual kain kiloan, namun juga menjual kain dengan kualitas lebih bagus dan dijual per meter.
Muslimah merinci jenis dan harga kain yang dia jual di tokonya. Untuk kain katun dia jual mulai harga Rp30 ribu per meter dan Rp 120 ribu per kilogram. Kain sprei dia jual dengan harga Rp 31 ribu semeter, serta Rp 100 ribu per kilogram. Untuk kain brokat dia jual mulai harga Rp 175 ribu per kilogram dan kain korea harganya Rp 40 ribu per meter hingga Rp 120 ribu per kilogram.
âYang aku sebut itu hanya sebagian kecil jenis kain yang aku jual di Toko Eshabe. Di tokoku masih banyak pilihan jenis kain dengan kaulitas bagus yang aku pajang, di antaranya kain krep motif yang aku jual Rp 35 ribu sper meter,â ungkapnya.
Tokonya tersebut, kata Muslimah buka setiap hari mulai pukul 8.00 WIB hingga 16.00 WIB. Di Toko Eshabe melayani pembelian kain ecer maupun grosir. âAlhamdulillah dengan usaha berjualan kain kini aku bisa mewarisi keenam anakku rumah, serta masing-masing satu toko yang menjual kain dan beberapa ada di Pasar Kliwon,â ungkap sukur Muslimah.