31 C
Kudus
Selasa, Desember 3, 2024

Warga Karangampel Ini Jual Sepeda Ontel Antik Sejak Setengah Abad Lalu, Pembeli dari Seluruh Indonesia

SAPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI –  Di tepi selatan Jalan Kudus-Jepara, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus,  tepatnya di depan Pasar Jember, tampak sebuah kios dengan pintu yang terbuka. Di dalam kios terlihat puluhan sepeda antik berjajar rapi sesuai jenis dan mereknya. Di balik meja kayu tampak seorang pria renta duduk menunggu pembeli. Pria tersebut bernama Pasini (77), yang berjualan sepeda ontel antik sejak setengah abad lalu.

Toko Setia Kawan Kudus jual sepeda ontel antik
Toko Setia Kawan Kudus jual sepeda ontel antik. Foto: Rabu Sipan

Saat menunggu pembeli datang, Pasini sudi berbagi kisah tentang usahanya kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, sudah berjualan sepeda ontel sekitar 60 tahun, tepatnya pada tahun 1957. Dia mengungkapkan penjual sepeda antik yang masih bertahan di Kudus hanya dirinya. Bahkan kata dia, pelanggannya tidak hanya dari Kudus maupun Karesidenan Pati, melainkan hampir seluruh Indonesia.

“Selama puluhan tahun berjualan sepeda onta antik, akus sudah berjualan kepada orang di mana saja, tidak hanya di Jawa. Saya pernah mengirim sepeda ke Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra dan Jakarta. Bahkan pelanggan dari Jakarta masih sering pesan sepeda onta antik dari tokoku,” ujar Pasini, pemilik toko sepeda Setia Kawan tersebut, beberapa waktu lalu.

-Advertisement-

Warga Desa Karangampel, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, itu mengklaim, di tokonya merupakan toko sepeda ontel antik yang terlengkap di Jawa. Saat ini, ada  setok sekitar 37 sepeda onta antik dari berbagai merek dan jenis. Dia lalu merinci merek sepeda yang dia jual, lengkap dengan harganya. Di antaranya merek Gazelle yang dia jual antara harga Rp 14 juta sampai Rp 18 juta per unit.

Sedangkan merek Fongers Holland dia jual antara Rp 5 juta hingga Rp 13 juta. Untuk sepeda merek Simplex Amsterdam dia banderol mulai harga Rp 3 juta sampai Rp 7 juta. Sepeda merk The Ralech dan Humber, dijual mulai Rp 3,5 juta sampai Rp 6 juta. Sedangkan merek Hartog dia lepas dengan harga Rp 1 juta.

“Dari ke enam  merek sepeda onta antik tersebut yang paling laris merek Gazelle. Meski harga lebih mahal namun sepeda Gazelle lebih diminati. Kebanyakan orang datang mencari sepeda pasti tanya merek Gazelle,” ujarnya

Menurutnya saat ramai pembeli dia mengaku bisa menjual sekitar 10 unit sepeda Onto dengan berbagi macam merk. Sedangkan saat sepi dikatakanya paling hanya mampu menjual sekitar empat unit sebulan.  “Dari jumlah penjualan tersebut setidaknya aku mampu memasarkan minimal dua unit sepeda Onto antik merk Gazelle sebulam” kata Pasini

Pria yang dikaruniai tujuh anak dam 17 cucu itu mengungkapkan, saat paling laris penjualan sepeda antik mulai tahun 1997 sampai 2010. Kata dia, pada saat itu banyak pengusaha mebel Jepara beli sepeda di toko Setia Kawan. Dalam kurun waktu tersebut, dia mengaku mampu menjual rutin sekitar 10 unit sebulan. Dia menambahkan, selain menjual dririnya juga membeli sepeda, dan melayani jual beli onderdil sepeda antik.

“Meski sekarang penjualan menurun, namun aku tetap bersyukur karena dengan berjualan sepeda antik omo aku bisa naik haji, menikahkan serta membuatkan rumah semua anakku,” ujar Pasini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
148,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER