SEPUTARKUDUS.COM, JATI WETAN – Sejumlah orang tampak bersiap dengan alat peralatan musik di dalam Fariasi Studio Music Desa Jati Wetan, Jati, Kudus. Di sudut ruangan, terlihat seorang berkaca mata melepas simbal drum, setelah dicek kemudian dipasangnya kembali. Pria itu tak lain Riski Bayu Septian (31), pendiri Flow Band. Bersama dengan personel bandnya di studio tersebut, dia melakukan latihan rutin.

Pepep, begitu dia akrab disapa, berbagi cerita tentang band yang dia manajeri itu, kepada Seputarkudus.com. Sebelum membentuk Flow Band, katanya, dirinya bergabung dengan Mario Band. Setelah Mario Band bubar, kemudian dia mengajak teman-temannya yang dulu pernah bermusik bersama untuk membentuk Flow Band pada tahun 2011.
“Dulu saya ikut Mario Band, karena saya suka nongkrong di studio musik Mario, akhirnya pemilik studio bikin Mario Band. Manajernya juga pemilik studio Mario waktu itu. Karena studio Mario sudah tutup jadi Mario Band ikut bubar,” ungkap warga Desa Burian, Kota Kudus itu, beberapa waktu lalu.
Dia juga menerangkan, awalnya belum terpikir untuk membuat band baru. Karena dia diberi job Yamaha untuk pentas di beberapa kota, akhirnya mengajak teman-temannya untuk membentuk Flow Band. Dan nama Flow memiliki makna terbang meraih mimpi.
“Awalnya dari tawaran manggung Yamaha itu, kemudian saya ajak teman-teman yang pernah main musik bareng. Makna dari nama Flow yaitu terbang meraih mimpi. Sebenarnya spontan saja muncul nama itu,” jelas pria anak satu itu.
Pepep mengaku Flow Band memang tidak membuat lagu, mereka lebih memilih sebagai band penghibur yang meng-cover lagu artis. Saat ini mereka rutin main di Resto Sendang Sani Pati setiap dua pekan sekali. Dia juga merinci tarif Flow band saat ini, misalnya acara pernnikahan, dia memberikan tarif Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta.
“Kalau sekalian sound dan alat musik Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta, tapi untuk harga luar kota kami menyesuaikan lokasi. Untuk even biasanya Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, dan reguler seperti di kafe atau resto Rp 1 juta. Saat ini kami baru manggung sekitar Karesidenan Pati,” terangnya.
Menurutnya, kendala di Flow Band yang paling sering dihadapi yakni molornya jadwal latihan. Meski begitu dia memaklumi karena semua personel bandnya juga bekerja. Mereka rutin latihan satu pekan sekali di Fariasi Studio Music setiap Jumat malam pukul 19.00 WIB.
Pepep mengaku, Flow Band baru satu kali ganti personel, yakni pada posisi gitaris. Saat ini Flow Band memiliki enam personel. “Vokal pria Arief, vokal wanita Ticha, gitaris Joe, bassist Andreas, keybord Anom, drummer dan manajer saya sendiri,” jelasnya.