SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI – Puluhan sepeda antik tampak tertata berjajar di dalam Toko Setia Kawan, toko yang khusus menjual sepeda ontel antik . Di antara sepeda tersebut ontel itu terlihat ada yang terpisah dari sepeda antik lainya. Sepeda tersebut terlihat masih lengkap aksesorisnya, baik lampu, penutup ban terbuat dari kulit, serta bel. Sepeda antik bermerek Gazelle. Oleh penjualnya, sepeda tersebut dihargai selangit. Tak hanya sepedanya, onderdil sepeda tersebut juga memiliki harga yang mahal karena barangnya langka.

Kepada Seputarkudus.com, Pasini (77), pemilik Toko Setia Kawan, Jalan Kudus-Jepara, Purwosari, Kota, Kudus, mengatakan, di antara sepeda antik yang paling mahal bermerek Gazelle. Harga satu unit sepeda tersebut bisa mencapai puluhan juta rupiah. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan sepeda Gazelle nyaman dan enak dinaiki,dan sangat langka. Bahkan kata dia, untuk membeli velg orisinilnya saja, kolektor harus mengeluarkan kocek hingga Rp 2 juta. Sepeda tersebut dia datangkan langsung dari Belanda.
“Velg asli sepeda Gazelle di Indonesia sudah sangat langka makanya harganya mahal, onderdil lainya yakni bel orisinil sepeda Gazelle satunya berharga Rp 750 ribu . Sedangkan lampu asli Gazelle, satu unitnya bisa tembus harga Rp 1,5 juta. Bahkan kerangka sepeda Gazelle tanpa velg dan aksesori lainnya masih laku terjual Rp 10 juta ” ungkap Pasini beberapa hari lalu.
Pria warga Desa Karangampel, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu mengatakan, meskipun harganya mahal, namun banyak orang kepincut dan ingin memiliki sepeda Gazelle. “istilahnya semakin langka semakin banyak dicari,” ujar Pasini.
Saat itu ada seorang kolektor sepeda datang ke toko milik Pasini. Dia bernama Nana Sutikno. Kolektor sepeda antiki tersebut mengaku sudah memiliki tujuh sepeda antik, namun dirinya belum memiliki sepeda Gazelle. Dia datang ke toko tersebut karena berhasrat ingin memiliki sepeda Gazelle.
Pria dari Karang Anyar, Demak, tersebut lalu merinci merek sepeda yang dia punya, di antaranya, Simplex Amsterdam punya tiga unit, dan lainya bermerek Fonger Holland serta The Humber. Dia mengungkapkan, sudah lama ingin sekali punya sepeda merek Gazelle, namun harganya yang masih di atas Rp 10 juta per unit, dia mengurungkan niatnya untuk membeli.
Dia mengungkapkan sering membeli sepeda antik di Toko Setia Kawan. Tidak hanya sepedanya saja namun juga onderdil juga. Karena menurutnya, toko milik Pasini lumayan lengkap. Dia mengaku, masih sering berkunjung ke toko itu, selain membeli onderdil juga untuk melihat stok sepeda antik yang dijual.
“Jujur sampai detik ini aku masih tetap ingin punya sepeda Gazelle. Karena menurutku sepeda enak untuk dinaiki ya Gazelle. Sepeda tersebut semakin tua dan orisinil harganya juga semakin selangit. Aku berharap punya rejzki lebih untuk beli sepeda Gazelle agar melengkapi sepeda antik koleksiku,” ujar pria yang tergabung dalam Komunitas Onta-Onta Tok (OTT) Kudus.