SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI – Sayur-sayuran hijau tumbuh di tembok halaman rumah di Jalan Ganesha Timur RT 5 RW 7, Desa Purwosari, Kota Kudus. Tampak seorang pria berbaju batik sedang merakit paralon sebagai media tanam metode hidroponik. Nanang Naharudin Ahmad (31), nama pria tersebut. Sejak 2014 dirinya sudah menekuni metode tanam tersebut sebagai cara untuk pemanfaatan lahan sempit di perkotaan.

Nanang, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi kisah kepada Seputarkudus.com tentang aktivitasnya menanam menggunakan metode hidroponik. Dirinya menekuni hidroponik berawal dari keinginannya untuk menanam, tetapi tidak memiliki lahan. Kemudian dia belajar tetntang cara menanam menggunakan metode tersebut. Saat ini Nanang menanam di halaman rumahnya, yang berukuran 4×2 meter. Dia menanam selada, dan setiap pekan bisa memanen sekitar dua hingga tiga kilogram.
“Awalnya saya ingin menanam tapi tidak punya sawah, halaman rumah juga sempit karena dekat jalan raya. Akhirnya saya belajar cara menanam menggunakan hidroponik. Waktu ikut pelatihan ketemu teman-teman yang memiliki hobi menanam menggunakan hidroponik. Kemudian kami membentuk Komunitas Hydroponik Kudus (KHK),” ungkapnya saat ditemui beberapa hari lalu.
Lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK) itu menerangkan, saat musim hujan seperti sekarang, tanaman yang sebagian banyak sayur menjadi rawan serangan jamur. Menurutnya lebih baik tanaman diberi atap dari plastik trasparan agar tidak terkena hujan, namun masih bisa terkena sinar matahari. Jika jamurnya sedikit, cukup dibersihkan.
“Saat hujan seperti ini tanaman rawan terserang jamur karena terkena air hujan. Jadi lebih baik ditutup menggunakan plastik. Kalau jamurnya sedikit-sedikit masih bisa dibersihkan, tetapi kalau sudah banyak ya harus diobati,” jelas warga Desa Jekulo, Jekulo Kudus itu.
Menurut Nanang, menanam menggunakan metode hidroponik, selain mahal memang cukup rumit. Dia mengatakan perlu belajar irigasi, mulai dari letak kemiringan, ukuran paralon, dan setting pompa airnya. Semua itu perlu diperhatikan, karena kunci terpenting dari tanaman hidroponik adalah aliran air.
“Untuk menanam menggunakan metode hidroponik memang rumit dan cukup mahal. Kunci utamanya adalah air, karena media kita menanam tidak menggunakan tanah. Jadi rumit kalau belum terbiasa, karena perlu mengatur aliran air agar tanaman kita bisa hidup dan subur,” terangnya.