31 C
Kudus
Rabu, Januari 15, 2025

Nanang: Gabung Komunitas Hidroponik Kudus, Kami Akan Dampingi Anggota Hingga Panen

SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI – Di lorong samping sebuah rumah, tampak seorang pria sedang melihat sejumlah tanaman yang tertata rapi di paralon lengkap dengan pompa air untuk irigasi. Pria itu adalah Nanang Naharudin Ahmad (31), pegiat Komunitas Hidroponik Kudus (KHK). Di komunitasnya itu, setiap dua atau tiga bulan sekali dirinya membuat pelatihan cara menanam dasar untuk anggotanya, dan memberi pendampingan hingga panen.

Sayuran Hidroponik
Ketua KHK Nanang Naharudin Ahmad. Foto: Ahmad Rosyidi

Nanang, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang komunitas yang dia bentuk tersebut. Dia mengatakan, selain berkomunikasi melalui media sosial, KHK juga rutin membuat pelatihan setiap dua atau tiga bulan sekali. Pelatihan itu dibutuhkan guna memantau dan memberi pendampingan hingga panen kepada anggota.

“Biasanya kami membuat pelatihan untuk anggota KHK setiap dua bulan atau tiga sekali. Untuk peserta memang kami batasi skitar 30 hingga 40 orang, menyesuaikan lokasi agar pelatihan bisanya efektif. Dalam pelatihan kami ada beberpa tahap, ada pelatihan teknik dasar menanam, pelatihan pembuatan instalasi, dan pelatihan pembuatan nutrisi,” ujar Nanang yang juga ketua KHK.

-Advertisement-

Dia juga merinci biaya pelatihan. Untuk pelatihan teknik dasar dikenakan biaya Rp 90 ribu. Selain mendapat perlengkapan awal menanam, juga mendapat pendampingan konsultasi melalui media sosial atau datang keskretariat di Jalan Ganesha Timur RT 5/ RW 7, Purwosari, Kota Kudus. Biaya pelatihan pembuatan instalasi Rp 150 ribu.

“Sedangkan biaya pelatihan pembuatan nutrisi Rp 500 hingga 700 ribu. Memang lebih mahal karena kami sesuaikan dengan tempat dan narasumber yang kami datangkan nantinya,” ungkapnya.

Tanaman yang biasa kembangkan ada beberapa jenis, di antaranya sawi, selada, tomat, melon, cabai, daun mine, okra, seledri, dan thyme. Meski modal awal terbilang cukup mahal, tetapi menanam dengan teknik hidroponik tidak menghabiskan banyak lahan dan lebih kecil resiko terserang hama.

“KHK terbentuk sejak tahun 2015, kami sering komunikasi lewat mendia sosial dan tidak ada kesepakatan pertemuan rutin. KHK lebih tepatnya komunitas di media sosial bagi warga Kudus yang ingin menanam dengan teknik hidroponik. Kalau serius ingin bertani dan orientasinya bisnis nanti bergabungnya dengan Kelompok Hidroponik Kudus (Kephik), yang saat ini baru sekitar 20 anggotanya,” jelas Nanang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER