31 C
Kudus
Selasa, September 26, 2023

Aidil Sempat Tak Sabar Ikuti Kirab 1.000 Obor Desa Padurenan Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

SEPUTARKUDUS.COM, PADURENAN – Suara rebana terdengar di
jalan Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kudus, Minggu (11/12/2016). Sejumlah orang membawa obor, replika masjid dan gunungan yang terbuat
dari jajanan tradisional khas Desa setempat. Terlihat pula anak-anak membawa obor tampak riang mengikuti Kirab 1.000 Obor pada kegiatan Gebyar
Maulid Jawiyan dan Festival Terbang Papat. Acara itu digelar merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kudus
Peserta Kirab 1.000 Obor berjalan mengelilingi Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kudus, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (12/12/2016). Foto: Imam Arwindra

Satu di antara anak-anak yang mengikuti kirab yakni
Muhammad Sofa Aidil Akbar (7). Dia tampak ceria saat berjalan bersama peserta lainnya membawa obor bambu di tangannya. Sesekali dia mengumbar senyuman kepada
warga yang melihat. Walau gerimis, dia mengaku senang. “Kalau nanti
hujan deras saya tetap ikut sampai selesai,” ungkapnya yang masih sekolah di MI
NU Al Huda Padurenan.
Soleh (35), ayah Aidil yang turut serta dalam kirab tersebut menuturkan, sejak siang anaknya
sudah memintanya untuk membuatkan obor. Dia sudah tidak sabar ingin ikut
kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun itu. “Dia
anaknya aktif. Dia juga sering ikut kegiatan sekolah. Karena sudah terbiasa
saya tidak khawatir. Yang penting kami (orang tua) terus memantau,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepada Desa Padurenan Achsanudin
Ismanto menuturkan, kegiatan Kirab 1.000 Obor itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gebyar
Maulid Jawiyan dan Festival Terbang Papat yang diselenggarakan Pengurus Kelompok Sadar
Wisata Desa Padurenan. Menurutnya, kegiatan itu diselenggarakan setiap tahun pada 12 Rabiul Awal. 

“Sebelum
Kirab 1.000 obor ada Festival Terbang Papat dan nantinya diakhiri dengan
Maulidan Jawiyan di Masjid Asy-Syarif I Padurenan,” tuturnya.

Kegiatan Kirab 1.000 Obor, menurutnya diikuti sekitar 400 warga
Desa Padurenan dari berbagai unsur. Ada anak-anak yang ikut dalam
pelaksanaan kirab. Dia mengatakan, peserta kirab membawa replika Masjid Asy-Syarif I
Padurenan dan gunungan berisi jajanan tradisional khas Desa Padurenan. Jajanan khas itu di antaranya ada geblak sari, gapit, dan rengginang. 

“Jajanan tersebut dibuat
warga Padurenan. Sebenarnya yang paling khas geplak sari. Desa Padurenan selain terkenal bordir dan
konveksinya juga dikenal memiliki jajanan tradisional,” jelasnya.

Redaksi
Redaksi
Beta adalah media online yang lahir di era digital. Berita yang disajikan unik, menarik dan inspiratif. Serta dikmas dalam bentuk tilisan, foto dan video.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,307PengikutMengikuti
118,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER