Indonesia ke-71 di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Rabu (17/8/2016). Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) itu bernama lengkap Rahmawati Tumulo, yang menjadi komandan upacara. “Pasukan saya ambil alih.
Semuanya siap, gerak,” teriaknya.
AKP Rahmawati Tumulo, Komandan Upacara Kemerdekaan RI ke-71 di Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Kepada Seputarkudus.com, Rahma, begitu dia akrab disapa, mengaku deg-degan saat berjalan memasuki lapangan upacara. “Pertama-tama rasanya deg-degan. Namun akhirnya hilang dan berjalan
seperti biasanya,” tuturnya usai melaksanakan tugasnya.
persiapan yang dilakukannya terbilang maksimal. Dia mengaku sering berlatih di
Polres Kudus. “Latihan vokal dan yang lainnya di Polres. Untuk di Alun-alun
hanya satu kali saja saat gladi bersih,” ungkapnya.
(Kapolsek) Kota menceritakan, dirinya ditunjuk sebagai komandan upacara sekitar
dua pekan lalu oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kudus AKBP Andy Rifai. Menurutnya
pesan tersebut disampaikan melalui seorang perwira polisi di Kudus.
“Saya
ditelepon, beliau bilang saya diperintahkan pak Kapolres untuk menjadi
komandan upacara. Awalnya saya kaget, tapi karena tugas ya saya terima tanpa
beban,” ceritanya sambil menerima ajakan foto bersama beberapa orang yang datang.
persiapan yang matang, upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang dikomandoinya
berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaan upacara kemerdekaan Indonesia ke-71,
bertindak sebagai komandan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yakni Letnan Dua
Joko Supriyanto. Dia mengomandoi 64 siswa SMA dan empat anggota TNI yang
membawa senapan laras panjang.
royong. Karena semangat tersebut dapat membangun bangsa yang besar.
Dia juga menuturkan, makna merdeka yakni kebebasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Bertanggung jawab kepada Negara dan Tuhan.
“Negara selalu hadir bagi warganya
yang membutuhkan solusi,” kata Musthofa dalam amanat upacara yang ditutup dengan kata “merdeka” sebanyak tiga kali.