menara yang mengapit kubah besar dengan pengubinan berwarna merah
dan putih. Terlihat jelas di bagian depan nama masjid ini, Al-Firdaus, yang diklaim sebagai masjid Muhammadiyah terbesar di Kudus.
Sebuah tulisan Arab terpampang di bagian depan, nama empat Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Di ruang utama masjid, terlihat bagian dalam kubah berbentuk
lingkaran besar dengan dominan warna kuning emas. Di kubah itu tertulis Ayat Kursi melingkar seirama bentuk
kubah.
Menurut Syu’aibul Huda, pengurus Masjid Al-Firdaus, masjid tersebut merupakan masjid Muhammadiyah terbesar yang ada di Kudus. Bangunan masjid menempati lahan luas sekitar
setengah hektare. Arsitektur dibuat mirip dengan bangunan masjid di Timur Tengah dengan bagian depan
dominan warna merah.
“Bisa dibilang Masjid Al-Firdaus merupakan masjid Muhammadiyah
tersebar di Kudus,” ungkapnya ketika ditemui Seputarkudus.com di Masjid Al-Firdaus, belum lama ini.
Menurutnya, dana yang digunakan untuk membangun masjid Al-Firdauh sebesar Rp 3 miliar lebih. Uang tersebut hasil dari swadaya masyarakat. “Ketua
panitia pembangunanan namanya Pak Mu’arif, pemilik Profotex,” tuturnya.
tahun 1960 dan direnovasi akhir tahun 2010. Menurutnya, kubah masjid mirip masjid yang ada di Kalimantan. Kubahnya berwarna merah, yang kemudian menjadi warna dominan bagunan masjid.
Proses penentuan bentuk dan gambar masjid, menurutnya, melalui rapat
pengurus. Dia memberitahukan, Masjid Al-Firdaus pertama kali dirancang oleh
seorang warga bernama Ali. Sedangkan untuk renovasi dirancang
oleh Mu’arif dan Rumadi.
bangunan masjid. Setelah itu pengurus menentukan bentuk bangunan masjid secara
musyawarah. Kebetulan yang dipilih masjid dari Kalimantan yang kubahnya
berwarna merah,” terangnya.
Selain untuk beribadah, kata anggota DPRD Kudus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Masjid Al-Firdaus juga digunakan
untuk kegiatan keagamaan. “Kemarin kami kedatangan Syeikh Yusif Mustafa dari
Palestina, ke masjid ini. Selain untuk beribadah, Masjid Al-Firdaus juga untuk kegiatan keagamaan,” tuturnya.