BETANEWS.ID, KUDUS – Di rumah produksi Abza Wear, Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, tampak dipenuhi tumpukan baju seragam sekolah. Banyaknya baju seragam mencerminkan tingginya permintaan.
Bisnis milik Abduh (31) itu memang tak membangunnya dalam waktu sebentar, karena ia sudah merintisnya pada 2017 lalu. Ia mengaku, kesuksesan tersebut ia peroleh memulai Shopee yang saat itu belum begitu populer.
Dengan memanfaatkan strategi pemasaran digital, ia berhasil menjadikan Abza Wear sebagai toko online yang kini dikenal luas di seluruh Indonesia. Beberapa tahun terakhir, Abduh kerap memanfaatkan fitur live streaming untuk memperkenalkan produknya.
Baca juga: Hamko Collection, Konveksi Seragam yang Pelanggannya Mayoritas dari Luar Jawa
Ia mengaku, dengan strategi tersebut hasilnya sangat memuaskan. Bahkan, pada momen-momen tertentu, Abza Wear mampu menjual sekitar 1.600 paket seragam sekolah dalam sehari.
“Target pasarnya kami meliputi seragam SD, SMP, SMA. Selain itu, saya juga menyediakan kebutuhan seragam kuliah dan mahasiswa magang,” jelasnya, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Abduh menekankan, kualitas adalah prioritas utama. Ia berharap, dengan menjaga kualitas produk, Abza Wear bisa dikenal lebih luas lagi.
Keputusan Abduh untuk memilih seragam sebagai produk utama terbukti tepat. Ia menyadari bahwa permintaan terhadap seragam selalu stabil, dan seiring waktu, bisnisnya terus berkembang dengan lonjakan pesanan yang signifikan.
Baca juga: Pesanan Seragam Sekolah di Primadona Collection Meningkat 200 Persen
Abduh mengaku, bahwa omzet bisnisnya sangat memuaskan. Namun, terkait nominal ia tidak bisa menceritakan. Dirinya hanya menjelaskan, dari bisnis tersebut bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mampu membeli rumah.
“Alhamdulillah cukup lah. Hasil dari usaha ini juga bisa untuk menunaikan ibadah haji furoda. Semua ini, ya, buah hasil kerja keras, tidak ada yang instan,” ujarnya.
Penulis: Elsa Putri Aprilia, Mahasiswa PPl IAIN Kudus
Editor: Ahmad Rosyidi