BETANEWS.ID, KUDUS – Di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Nganguk, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, terlihat sebuah toko peralatan sekolah yang ramai dikunjungi pembeli. Di dalamnya, dua karyawan toko tersebut tampak mondar-mandiri mengambilkan produk yang diingkan pembeli. sedangkan seorang wanita berhijab tampak menerima pembayaran di bagian lain toko. Wanita tersebut adalah Hany Noor Fatkhiyah (48) pemilik Toko Noor Jaya.
Usai melayani pembeli, Hany, sapaan akrabnya bersedia menceritakan bisnis peralatan sekolah yangberumur 40 tahun itu. Menurutnya, toko itu sudah dijalankan secara turunan dari orangtuanya. Hany menjelaskan, Toko Noor Jaya merupakan pusat perlengkapan pramuka dan sekolah, seperti seragam SD-SMA, bet seragam, kaos kaki, bendera, topi, dan masih banyak lagi.
“Jadi toko ini pusatnya peralatan pramuka. Peralatan pramuka apa saja insyallah di sini lengkap,” jelasnya, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: PTM Diberlakukan di Kudus, Toko Peralatan Sekolah Mulai Kebanjiran Pembeli
Lalu untuk segi harganya, Toko Noor Jaya merupakan toko peralatan sekolah yang memiliki harga terjangkau.
“Di sini harganya terjangkau, saya juga melayani penjualan grosir dan satuan,” ucapnya.
Kemudian karena sekarang sedang pandemi, Hany mengaku tokonya sempat sepi dan tidak ada penjualan sama sekali. Bahkan, penjualannya terpuruk selama pandemi karena tidak ada Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Awal pandemi tahun 2020, saat anak-anak tidak boleh sekolah, toko saya benar-benar sepi tidak ada pembeli,” ungkap Hany.
Kini Hany pantas lega setelah ada kelonggaran dan siswa boleh masuk sekolah lagi. Imbasnya, tentu tokonya kini mulai ramai lagi, karena banyak warga yang membeli peralatan sekolah.
Baca juga: 168 iLuFA, Toko Aksesoris Ponsel yang Diklaim Terlengkap di Kudus
“Alhamdulillah saya senang sekali, akhirnya pembelajaran tatap muka diadakan kembali. Untuk sekarang penjualannya sudah meningkat sebanyak 20 persen,” ucapnya.
Hany juga mengatakan, bahwa untuk menyambut adanya pebelajaran tatap muka, ia tidak menyiapkan stok sama sekali. Ia hanya menjual barang tahun lalu yang belum terjual dan terbengkalai di gudang.
“Yah meskipun tidak terlalu ramai, seperti tahun-tahun sebelum pandemi, setidaknya stok tahun kemarin bisa di jual lah,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin