BETANEWS.ID, KUDUS – 71 pasien positif Covid-19 menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kudus. Dengan jumlah tersebut, kamar isolasi di rumah sakit rujukan hampir penuh, atau tinggal menyisakan 21 tempat tidur.
Hingga Jumat (19/6/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Kudus menyentuh 150 kasus. Rinciannya, 72 orang dirawat di rumah sakit, 23 orang melakukan isolasi mandiri, 44 orang sembuh dan 11 orang meninggal.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus dr Andini Aridewi menjelaskan, jumlah 72 orang yang dirawat tersebut membuat rumah sakit di Kabupaten Kudus hampir penuh.
“Hampir semuanya penuh,” tuturnya saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).
Andini menuturkan, di Kabupaten Kudus terdapat tujuh rumah sakit rujukan Covid-19. Rumah sakit tersebut terdiri dari satu rumah sakit lini satu, satu rumah sakit lini dua dan lima rumah sakit lini tiga. Ketujuh rumah sakit tersebut memiliki tempat tidur sejumlah 99 buah.
Baca juga: Terjadi Penambahan 14 Kasus Baru Covid-19 di Kudus, Dua di Antaranya Anak-anak
“Total bad keseluruhan yakni 99 kamar tidur. Yang dirawat di Kudus 71 orang, ada satu yang dirawat di RSDK (RS dr Kariadi Semarang). Jadi sisa kamar tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 yakni 21 buah,” jelasnya.
Andini menerangkan secara detail, kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 yakni di RSUD dr Loekmono Hadi 36 buah, RS Mardi Rahayu 38 buah, RSI Sunan Kudus 11 buah, RS Kumala Siwi 7 buah, RS Aisyiyah 3 buah, RS Kurus Syifa 2 buah, dan RS Kartika Husada 2 buah.
“Rencana nanti di RSUD (dr Loekmono Hadi) menambah 24 buah tempat tidur lagi,” jelasnya.
Baca juga: Alat Tes Swab di RSUD Kudus Sudah Bisa Dioperasikan
Menurut Andini, banyaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kudus dikarenakan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) sedang masif dalam melakukan traking. Hal tersebut dilakukan sejak Kabupaten Kudus dapat melakukan Swab RT-PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction) sendiri.
“Traking akan masif kami lakukan. Terutama yang memiliki kontak erat dengan Pasien Covid-19,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
