
BETANEWS.ID, KUDUS – Petani jagung di Bukit Patiayam, Kabupaten Kudus telah memanen tanamannya. Harga jagung saat ini juga dianggap cukup bagus, yakni Rp 5,3 ribu per kilogram. Namun tak ada akses Jalan Usaha Tani (JUT), menjadikan ongkos panen menjadi mahal.
Hal tersebut pun dikeluhkan oleh beberapa petani di Bukit Patiayam. Tak adanya JUT, hasil panen jagung di atas bukit Patiayam harus dilangsir menggunakan ojek untuk sampai ke bawah, lalu kemudian diangkut menggunakan kendaraan roda empat ke rumah petani. Proses tersebut butuh ongkos yang cukup mahal.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan, agar pihak desa mengajukan kepada Dinas Pertanian dan Pangan untuk bantuan pembangunan JUT. Karena ini untuk penunjang program Pemerimtah Pusat pasti akan direalisasikan.
Baca juga: Kapolres Kudus Pamer Keberhasilan Tanam Jagung di Bukit Patiayam
“Penanaman jagung ini kan dalam rangka untuk ketahanan pangan yang jadi program Presiden Prabowo Subianto. Terkait keluhan tersebut, silahkan ajukan pembangunan JUT ke Dispetan Kudus,” ujar Sam’ani usai acara panen jagung di Bukit Patiayam Desa Klaling, Kamis (15/5/2025).
Selain itu, kata dia, petani juga bisa mengajukan bantuan yang lain, termasuk alat atau mesin pertanian, serta pembangunan irigasi.
“Karena pertanian ini sedang jadi fokus Pemerintah Pusat, Insyallah bantuan tersebut akan direalisasikan,” bebernya.
Sebagai informasi, Polres Kudus bermitra dengan para petani sukses menanam jagung dan sudah mulai panen. Kegiatan panen jagung perdana dilaksanakan kemarin.
Baca juga: Seluruh Komisi DPRD Kompak Usul Evaluasi Kepala OPD kepada Bupati Kudus
Panen raya tersebut menjadi simbol komitmen kuat antara aparat keamanan dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Total jagung yang bakal dipanen hasil kolaborasi tersebut seluas 34 hektare. Terdiri di Bukit Patiayam Desa Terban seluas 25 hektare dan di Desa Klaling seluas 9 hektare. Sementara estimasi hasil panen jagung kurang lebih 5,5 ton per hektare.
Editor: Suwoko