Heni melanjutkan, program keempat adalah penguatan literasi, numerasi, dan sains. Pihaknya juga akan melibatkan unsur masyarakat untuk program ini.
“Program kelima adalah revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras) yang memenuhi standar, sehingga layak untuk digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran,” sebutnya.
Selanjutnya, kata dia, yang keenam adalah penggunaan bahasa dan sastra. Menurutnya, nanti penggunaan bahasa Indonesia secara masif akan dilakukan di Kudus. Tidak menutup kemungkinan pula, bahasa ibu juga digunakan dalam proses belajar mengajar.
Baca juga: PCNU Kudus Targetkan Miliki Perguruan Tinggi di Periode 2024-2029
“Supaya akar budaya kita tidak hilang. Kita juga tetap mengakomodir bahasa-bahasa Internasional, sehingga nantinya generasi kita ini bisa bersaing secara nasional, bisa berkompetisi secara Internasional, sehingga bisa setara dengan nagara-negara maju yang lain,” tegasnya.
Dia mengatakan, ketika enam program prioritas tersebut sudah bisa terlaksana maka Kudus akan jadi role model pembelajaran bagi daerah lain pada 2026. Apalagi Menteri Dikdasmen adalah orang Kudus.
“Kita semua berharap Kudus jadi model implementasi 6 program prioritas Kemendikdasmen. Nantinya semua bisa belajar dari Kudus,” imbuhnya.
Baca juga: Serunya Anak-Anak di Kudus Diajari Cari Uang di Pasar, Ditarget Dapat Rp100 Ribu
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Harjuna Widada menyambut antusias Kudus akan jadi role model implementasi enam program prioritas Kemendasmen. Saat ini pihaknya akan mengumpulkan perangkat daerah yang berkaitan dengan pendidikan.
“Kita saat ini sedang melakukan Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 dengan mengundang semua stakeholder yang ada kaitannya dengan Disdikpora. Usulan-usulan mereka nanti kita serap untuk kesuksesan implementasi program prioritas Kemendikdasmen,” ujar Harjuno.
Editor: Ahmad Muhlisin