BETANEWS.ID, KUDUS – Kasus Human Immunodeficiency Virus- Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) pada 2024 bertambah 146 orang. Mirisnya, ada puluhan anak-anak laki-laki yang terjangkit virus yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Pengelola Program HIV-AIDS, Pungky Ratna Sari, menyampaikan, satu di antara penularan virus HIV-AIDS adalah melalui hubungan seks berisiko, salah satunya Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).
“Dari 146 kasus baru HIV-AIDS di Kudus, 40 di antaranya ditularkan melalui LSL. Mirisnya, yang terpapar didominasi anak-anak laki-laki usia Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ujar Pungky di kantor DKK Kudus, belum lama ini.
Baca juga: Sepanjang 2024 Ada 146 Kasus Baru HIV/AIDS di Kudus, 10 ODHIV Meninggal
Dari 146 kasus tersebut, lanjut Pungky, penderitanya didominasi oleh laki-laki sebanyak 102 orang dan perempuan 44 orang. Menurutnya, laki-laki itu sebagai pembawa dan penyebab menyebarnya virus HIV AIDS.
“Bisa dengan perilaku yang suka jajan seks komersial dengan tidak aman, maupun dengan hubungan LSL,” bebernya.
Dia menuturkan, bahwa hubungan LSL sangat rentan sekali tertular virus HIV/AIDS. Sebab, hubungan seks mereka melalui anus yang banyak terdapat bakteri.
“Dan sekarang itu, di Kudus komunitas LSL makin meluas. Bahkan, banyak juga di antara mereka yang masih anak-anak usia SMP,” tuturnya.
Pungky juga mengungkapkan, para komunitas LSL di Kudus saat ini menyebar dan tak berkumpul pada satu lokasi. Mereka sekarang memanfaatkan aplikasi khusus untuk berinteraksi satu sama lain.
Baca juga: Gara-Gara Medsos, 7 Anak Perempuan di Kudus Alami Kekerasan Seksual Sepanjang 2024
“Biasanya mereka janjian melalui aplikasi tersebut dan terus kencan di suatu tempat,” ungkapnya.
Dia menuturkan, selama ini pihaknya bekerja sama dengan puskesmas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk pendampingan komunitas tersebut. Biasanya rutin pada malam tertentu, komunitas LSL diundang untuk melakukan tes darah.
“Virus HIV/AIDS hingga saat ini belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, hindari seks berisiko dan selalu gunakan kondom sebagai pengaman,” tuturnya.
Editor: Ahmad Muhlisin