31 C
Kudus
Sabtu, Januari 18, 2025

Melalui Kelas Kesenian dan Literasi, KBPW Ajak Generasi Muda Tapa Ngeli

Dengan metode yang interaktif dan menyenangkan, peserta kelas tari dapat belajar gerakan yang anggun sambil mendengarkan kisah-kisah yang terkandung dalam setiap tarian. Bagi Jesy, lebih dari sekadar gerakan, tarian adalah cara untuk menghubungkan generasi muda dengan akar budaya mereka.

Sejumlah generasi muda di Kudus sedang berdiskusi di Kampung Budaya Piji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Foto Mahasiswa Magang PBSI UMK

“Kami tak hanya ingin mengajarkan mereka menari, tetapi juga memahami makna budaya yang terkandung di dalamnya. Ketika mereka tahu bahwa setiap gerakan tarian punya cerita, mereka pasti jadi lebih menghargainya,” ungkap Jesy saat ditemui di KBPW beberapa waktu lalu.

Baca juga: Lestarikan Punden dan Belik di Muria, Kampung Budaya Piji Wetan Bakal Dirikan Museum Folklor

-Advertisement-

Dalam waktu dekat, Jesy dan rekan-rekannya di KBPW tengah merencanakan adanya Tari Pager Mangkok. Tari itu diambil dari cerita lokal yang mengandung nilai-nilai kearifan, terutama tentang ajaran Sunan Muria dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

“Dalam waktu dekat ini rencananya kami akan membuat Tati Pager Mangkok. Bulan November 2024 ini sudah kami jadwalkan untuk mengkaji gerakan-gerakannya,” beber Jesy.

Ia melanjutkan, bahwa kelas tari telah memberikan dampak yang luar biasa bagi peserta dan masyarakat sekitar. Tak hanya meningkatkan keterampilan motorik anak-anak, kelas itu juga menjadi tempat mereka menumbuhkan kepercayaan diri, belajar kerja sama, dan mengekspresikan diri.

Redaksi
Redaksi
Beta adalah media online yang lahir di era digital. Berita yang disajikan unik, menarik dan inspiratif. Serta dikmas dalam bentuk tilisan, foto dan video.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER