BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, terus mencoba untuk memperkenalkan isi sejarah Museum Kretek kepada generasi muda. Supaya mereka lebih mengetahui sejarah Kota Kretek yang kini menjadi ke khas-an Kabupaten Kudus.
Salah satu cara supaya generasi muda ingin mengenal lebih jauh sejarah museum, yaitu dengan belajar bersama di Museum Kretek. Kegiatan yang bersumber dari dana DAK Nonfisik tahun 2024 itu, diselenggarakan Selasa-Kamis (12-14/11/2024), dengan mengusung tema ” Belajar Membuat Konten Kreatif di Era Digital”.
Dengan adanya kegiatan tersebut, justru mendapatkan apresiasi bagis dari guru-guru pendamping siswa yang mengikuti kegiatan itu. Salah satunya adalah Atok Waspodo, Pembina OSIS MA Ma’ahid Kudus.
Baca Juga: BP2D Kudus Dorong Edukasi Pembuatan Konten ke Siswa
Menurutnya, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi siswa-siswi, terutama bagi anak didiknya untuk pembekalan di era digital seperti sekarang. Pihaknya juga mengaku senang bisa menjadi salah satu tamu undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Senang sekali bisa mendapat kesempatan kegiatan ini, membuat konten kreatif di era digital. Sebenarnya dari sekolah, juga sudah ada wadah dalam memenuhi minat dan bakat para siswa, yaitu ketika even tertentu, anak sudah membuat video yang diupload di YouTube,” bebernya Rabu (13/11/2024).
Ia menjelaskan, lima siswa yang diajak dalam kegiatan tersebut merupakan siswa yang sedang aktif dalam klub jurnalistik sekolah bernama Dikmatik. Sehingga hal tersebut sangatlah membantu dalam pengembangan wawasan siswa untuk bisa lebih mempelajari tentang konten.
“Kalau untuk siswa, sangat senang dan antusias. Mereka pun bilang kalau pelatihan hanya sehari saja kurang bisa memaksimalkan materi yang diberikan. Harapanya dengan adanya kegiatan ini, ilmu bisa disampaikan kepada siswa lainnya di sekolahan kami,” ujarnya sambil tersenyum.
Hal senada juga diungkapkan oleh guru pendamping SMK PGRI 2 Kudus, Anggun Wini Meliyati. Kegiatan yang diselenggarakan itu menurutnya sangat relevan atau sesuai dengan jurusan yang ada di sekolahan dia mengajar, yakni jurusan pariwisata. Sebab, pariwisata juga memeperlukan konten untuk mempromosikan sebuah potensi yang menjadi destinasi andalan di suatu tempat.
Baca Juga: DPRD Kudus Apresiasi Perbaikan Jalan Ahmad Yani
“Saya rasa sangat bagus, apalagi ini diberikan kepada SMA dan SMK sederajat. Di mana pada era sekarang ini, semua aktivitas hendaknya kita dokumentasikan dalam bentuk video. Makanya dibutuhkan keterampilan dari seorang konten kreator dari generasi z,” jelasnya.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa memotivasi siswa untuk lebih kreatif memanfaatkan era sekarang yang merupakan era digital. Jadi bisa memaksimalkan kreatifitas dalam membuat konten, baik masalah pendidikan ataupun konten komersial lainnya. (adv)
Editor: Haikal Rosyada