BETANEWS.ID, KUDUS – Tak hanya guru pembina yang memberikan apresiasi adanya kegiatan belajar bersama di Museum, peserta atau siswa-siswi SMA/SMK sederajat di Kabupaten Kudus juga mengaku senang. Dalam kegiatan itu, mereka bisa mendapatkan pengalaman baru dan lebih terperinci terkait kegiatan yang mengusung tema “Belajar Membuat Konten Kreatif di Era Digital” tersebut.
Seperti yang dirasakan oleh dua siswi MA Ma’ahid Kudus, Anisa Zakia Susanto dan Himatul Auliya. Siswi kelas XI itu menuturkan, bahwa kegiatan pelatihan ngonten merupakan pengalaman pertama kalinya, yang diikuti di luar sekolah. Ia mengaku, merasa senang karena dapat pengalaman dan pengetahuan banyak dengan materi yang disampaikan dua narasumber di sana.
“Sangat senang, kegiatan ini sangat bagus sekali, karena pertama kali mengikuti acara kegiatan pelatihan seperti ini. Menurut aku di sini lebih banyak positifnya. Pertama kita bisa belajar mengenai konten yang lebih kreatif, bisa mengembangkan sebagai konten kreator. Intinya bisa mengembangkan minat dan bakat juga,” kata Anisa, Rabu (13/11/2024).
Baca Juga: Libatkan Siswa, Belajar Ngonten di Museum Dapat Apresiasi Guru Pembina
Menurutnya, untuk di internal sekolah ia aktif mengikuti pelatihan jurnalistik yang tergabung dalam Dikmatik. Kegiatan yang diadakan di sekolah, biasanya ada seminar seperti membahas terkait basic kamera, diajarkan fotografi dengan benar.
“Kalau di sini lebih terperinci, kita senang karena kita mendapat materi tentang pergerakan kamera seperti, low angle, high angle, yang diperhatikan dalam foto shoot, itu kami juga baru tahu di sini. Jadi kita merasa, wow menjadi pengalaman baru kita,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegembiraan dalam mengikuti kegiatan itu karena mereka mengaku mendapat wawasan baru, dan juga pengalaman. Sebab, tidak hanya materi, praktik pembelajaran juga dilakukan supaya para peserta dengan baik bisa langsung mengetahui tentang konten.
Saking semangatnya mengikuti kegiatan, Auliya bahkan mengaku belum cukup kalau pelatihan hanya dilakukan selama sehari. Ia menganggap, waktu yang ideal dalam pelatihan itu adalah dua hari. Hal itu karena waktu editing video yang membutuhkan waktu panjang.
“Kegiatan ini bagus, tapi tidak cukup untuk dilakukan sehari. Dua hari lah sudah cukup, karena pembelajaran ngedit itu memang membutuhkan waktu yang banyak,” ujarnya.
Baca Juga: Dapat Ilmu Ngonten di Museum Kretek Kudus, Jesslyn Semangat Mempraktikan
Sementara itu, Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya, Sudarman menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari mulai Selasa-Kamis (12-14/11/2024). Menurutnya, kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan dan askes masyarakat terhadap museum. Salah satunya adalah kegiatan belajar bersama di museum.
“Untuk acara ini bersumber dari dana DAK Nonfisik tahun 2024. Karena digelar selama tiga hari setiap harinya peserta berbeda, atau setiap harinya ada perwakilan empat sekolah SMA/SMK sederajat,” imbuhnya.
Darman juga mengungkapkan, tujuan adanya kegiatan tersebut guna menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membuat konten yang kreatif dan informatif.
“Selain itu juga untuk menambah kemampuan dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan media sosial sebagai sarana mengenalkan dan mempromosikan daya tarik wisata, salah satunya yakni Museum Kretek,” imbuhnya. (adv)
Editor: Haikal Rosyada