Suasana di PAUD Terpadu Kalirejo pada Sabtu (5/10/2024) pagi terasa berbeda. Kehadiran Marcell Diordean Wu, seorang siswa SMA yang akrab disapa Diordean itu memberikan warna baru dalam kegiatan belajar-mengajar. Diordean datang dengan membawa metode storytelling untuk mengajarkan konsep-konsep sains kepada anak-anak, termasuk materi tentang benda-benda luar angkasa.
Metode storytelling yang digunakan Diordean menjadi jembatan antara konsep sains dan kreativitas anak-anak. Dengan bercerita tentang luar angkasa, bulan, dan bintang, anak-anak diajak untuk memahami pola dan konsep sederhana tentang antariksa.
Mereka kemudian diajak untuk merancang dan membuat mainan roket dari kertas, sebagai bagian dari pelajaran teknologi sederhana. Aktivitas itu langsung mendapatkan respon positif dari anak-anak yang sangat antusias mengikuti setiap kegiatan.
Baca juga: Wah Serunya, Anak-anak PAUD Terpadu Kalirejo Lihat Proses Pengasapan Ikan
Tidak hanya itu, Diordean juga mengenalkan anak-anak pada computational thinking, sebuah cara berpikir yang terstruktur dan logis. Anak-anak belajar mengenali pola melalui urutan gambar bulan dan bintang, serta diajarkan cara menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah yang jelas.
“Tadi mereka kan belajar tentang pola dan struktur melalui susunan bulan dan bintang. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis sejak dini,” Diordean, anak pertama dari dua bersaudara itu, kepada Betanews.id.
Dia mengatakan, pengalaman pertamanya mengajar di PAUD Terpadu Kalirejo, menghadirkan suasana belajar yang penuh antusiasme. Setelah belajar tentang benda-benda luar angkasa melalui metode storytelling, dia kemudian mengajak anak-anak untuk membuat roket sederhana. Roket tersebut kemudian diluncurkan bersama-sama.
