BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang wanita tampak cekatan melayani setiap pembeli yang silih ganti berdatangan di lapak Pukis Mas Iwan, sebelah Selatan Museum Kretek, Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Terlihat juga seorang pria sedang sibuk membuat pukis dari adonan tepung yang dimasak di sebuah cetakan. Dia adalah Galih Setiawan (38).
Tak disangka, dibalik kesuksesannya, ia dulu pernah hampir terpuruk karena kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari pabrik sepatu di Semarang.
“Jadi sebelum berjualan pukis 2020 lalu, saya bekerja jadi sales sepatu di Semarang. Keadaan pun semakin buruk, karena perusahaan semakin menurun dan bangkrut. Akhirnya mau tidak mau harus berjuang untuk menafkahi keluarga,” bebernya, Sabtu (3/2/2024).
Baca juga: Mencicipi Pukis Mas Iwan di Dekat Museum Kretek yang Laku hingga 800 Biji Sehari
Menurutnya, justru hal itu dapat membantu perekonomian keluarga, lantaran penjualan pukis yang dijalaninya usai kena PHK dapat berkah dan selalu ramai pembeli. Pendapatan yang diterima dari gaji perusahaan dibandingkan penjualannya pun lebih banyak saat ini.
“Kalau ini saya merasa berkah pandemi, karena waktu itu kan keuangan sangat sulit, dan harus memutar otak untuk kebutuhan sehari-hari. Saat bujang dulu pernah jualan pukis, akhirnya saya membuka lapak di sini,” ungkapnya.
Warga Desa Getas Pejaten RT 9 RW 4, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu, mengaku, alasannya membuka lapak pukis karena terhimpit perekonomian dan keterbatasan modal usaha. Namun, siapa sangka penjualannya saat ini semakin banyak dan menjadi jujugan para pecinta jajanan.
“Kalau dalam sehari saat ini membuat 8-10 kilogram adonan. Ini termasuk ada peningkatan, yang awalnya hanya dua kilogram adonan,” jelasnya.
Baca juga: Awalnya Coba-Coba, Pipit Tak Menyangka Kedai Bakminya Kini Laris Diburu Pembeli
Bahkan, kata Iwan, pembeli yang berlangganan tak hanya datang dari Kudus saja, tapi dari Jepara, Demak, Pati, hingga Semarang. Dengan menyediakan varian original dan pandan serta topping cokelat dan keju, setiap harinya ia mampu menjual sekitar 100 mika yang berisi 8 biji pukis.
“Kalau untuk harga per mika isi 8 biji itu Rp10 ribu. Pembeli bisa memilih varian maupun topping sesuai permintaan. Karena dalam pengemasan mika, di dalamnya bisa dicampur atau hanya satu rasa,” ungkap Iwan.
Ia menambahkan, pihaknya juga melayani pemesanan untuk berbagai acara bagi yang berminat. Sejauh ini lapaknya juga jadi jujugan permintaan pesanan pukis dari beberapa daerah.
Editror: Ahmad Muhlisin