Home KUDUS RAYA KUDUS Ribuan Anak di Kudus Alami Gizi Buruk dan Kekurangan Gizi

Ribuan Anak di Kudus Alami Gizi Buruk dan Kekurangan Gizi

0
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Andini Aridewi. Foto: Rabu Sipan

BETANEWS.ID, KUDUS – Selain stunting, kasus anak kurang gizi dan gizi buruk juga jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kudus. Pasalnya, pada 2023 masih terdapat ribuan anak yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Andini Aridewi, mengatakan, pada tahun ini masih terdapat anak dengan gizi kurang sebanyak sebanyak 2.200 jiwa. Sementara anak yang mengalami gizi buruk sebanyak 288 jiwa.

“Jumlah tersebut ada penurunan dibanding tahun sebelumnya. Dan, memang tren kasus gizi buruk di Kudus ini turun terus tiap tahunnya. Sementara anak yang mengalami gizi buruk ini kebanyakan pada rentang usia bawah lima tahun (balita),” ujar Andini di ruang kerjanya, belum lama ini.

Baca juga: 65 Ribu Warga Kudus Hidup dalam Kemiskinan, Hanya Turun 900 Orang dari Tahun Lalu

Andini mengungkapkan, selama ini DKK Kudus terus berupaya untuk melakukan penanganan maupun pencegahan terhadap kasus gizi buruk tersebut. Bahkan, pencegahan itu akan lebih efektif untuk menurunkan terjadinya kasus gizi buruk.

“Kalau penanganan berarti kan sudah terjadi gizi buruk. Oleh karena itu, selain penanganan kita juga fokus pada pencegahan, bagaimana kasus gizi buruk ini tidak terjadi lagi atau tidak bertambah,” bebernya.

Menurutnya, pencegahan terhadap kasus gizi buruk harus dibentuk semacam siklus. Artinya, agar bayi yang lahir itu sehat sangat penting untuk mempersiapkan agar keadaan ibu yang sehat.

“Si ibu bisa sehat, bila mana dari remajanya calon pengantin sudah mempersiapkan diri dengan baik. Jadi, asupan gizi calon ibu itu sudah diperhatikan sejak remaja,” jelasnya.

Baca juga: Gawat! 70 Persen Air Sumur di Kudus Sudah Tercemar Bakteri Ecoli

Kemudian pada saat jadi calon pengantin, calon ibu tersebut melakukan screening pemeriksaan kesehatan dengan baik. Untuk mengetahui apakah kesehatannya secara fisik memang tidak ada persoalan khusus yang nanti bisa beresiko terhadap kehamilannya kelak.

“Hal yang sama juga harus dilakukan saat hamil. Ketika hamil, harus dilakukan screening dengan benar. Sehingga, ketika ada yang tidak pas bisa dideteksi dan dilakukan penanganan. Ketika itu sudah dilakukan insyallah bayi yang lahir akan sehat dan tak mempunyai permasalahan gizi,” ungkapnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version