Hawi mengatakan, bahwa mesin tanam tersebut bukan miliknya, melainkan ia kerja sama dengan Maxxi Tani, brand mesin tanam padi.
“Dua orang operator mesin tanam padi itu ya dari Maxxi, kita hanya terima beres,” ungkap pria yang sudah 20 tahun jadi petani tersebut.
Baca juga: Petani Kedungwaru Kidul Demak Terpaksa Pinjam Kartu Tani Demi Dapat Pupuk Subsidi
Field Officer Maxxi Tani Kabupaten Kudus, Arif Rahmat, mengatakan, menanam padi menggunakan mesin Maxxi jauh lebih hemat dan tak butuh tenaga banyak. Untuk lahan satu hektare paling hanya butuh tenaga dua orang sebagai operator dan tenaga pengisi benih.
“Berbeda dengan tanam konvensional yang butuh tenaga hingga 13 orang. Untuk biaya, tanam menggunakan mesin dari penyemaian benih hingga tanam cukup Rp3 juta untuk sawah satu hektare, sementara tanam tenaga manusia bisa sampai Rp4 juta. Jadi menggunakan mesin itu lebih irit,” ujar Rahmat.
Editor: Ahmad Muhlisin