BETANEWS.ID, MAGELANG – Dua gadis berbaju putih dengan ramah menyambut kedatangan setiap tamu yang datang di Kedai Pawon Luwak Coffee yang berada dekat Candi Pawon, Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Mereka ada yang langsung memilih menu kopi dan ada yang berkeliling melihat luwak dan penjemuran kopi.
Kedai tersebut memang cukup strategis karena berada di dekat candi umat Buddha tersebut. Wisatawan juga banyak yang sering mampir karena penasaran dengan pembuatan salah satu kopi termahal di dunia itu.
Kedai milik Prana Aji itu memang sekaligus jadi tempat produksi kopi luwak. Oleh karenanya, banyak pengunjung yang tertarik ke sana untuk menikmati kopi sambil melihat proses pembuatannya.
Baca juga: Mantapnya Cita Rasa Kopi Zayna yang Tembus Pasar Hong Kong
“Di sini adalah tentang pengolahannya dari membersihkan kotoran luwak (musang) sampai menjadi secangkir kopi,” jelas Prana Aji, Rabu (27/7/2022).
Menurut Aji, tempatnya itu memang dikonsep jadi tempat ngopi sekaligus tempat belajar kopi luwak. Setiap tamu yang datang akan mendapat penjelasan proses dari awal hingga menjadi kopi yang siap minum.
Baca juga: Ndaoleng, Kopi Robusta dengan Cita Rasa Khas Muria
Kopi yang diproduksi Pawon Luwak Coffee, lanjut Aji, dihasilkan dari petani secara langsung. Di tempatnya, ia menyediakan kopi jenis arabika dan robusta.
“Di sini juga ada binatang luwaknya, tapi lebih ke peliharaan, jadi tidak produksi untuk menghasilkan kopi luwak. Kopi di sini kita pungut kotoran-kotoran luwak langsung dari kebun kopi dari luwak liar,” kata Aji.
Di tempatnya, Aji menjual kopi luwak arabika 100 gram dengan harga Rp400 ribu. Sementara untuk robusta Rp250 ribu. lalu Untuk secangkir kopi luwak dihargai Rp25 ribu.
Editor: Ahmad Muhlisin