“Bahwa saat itu Johanes menguasai Klenteng Sam Poo Kong dengan aturan yang sangat ketat. Jadi orang Tionghoa yang datang ke Sam Poo Kong untuk beribadah dikenakan uang ketok pintu atau pajak. Lha Oei Tjie Sien punya keinginan membebaskan tanah Simongan termasuk Klenteng Sam Poo Kong itu kalau nanti dia punya rejeki banyak,” ujar Rukardi.
Saat itu Oei Tjie Sien memohon kepada Toa Pekong di sana, ketika punya rezeki banyak dia akan membeli tanah itu dan akan membebaskan siapa pun warga Tionghoa yang beribadah di Sam Poo Kong. Akhirnya terwujud, dan enkripsi Oei Tjie Sien sampi saat ini masih tersimpan di Klenteng Sam Poo Kong.
Rukardi juga menambahkan, Johanes merupakan seorang tuan tanah berkebangsaan Armenia. Dia sukses membangun bisnisnya muali awal abad 19 sejak zaman penjajahan Inggris hingga tahun 1930.
“Kemudian Johanes meninggal, perusahaan perkebunannya dikelola oleh keluarga hingga akhirnya bangkrut. Kemudian tanahnya dilelang dan dibeli oleh Oei Tji Sien,” tambahnya.
Tim Lipsus 10 – Dafi Yusuf (Reporter/Host) Rabu Sipan, Ahmad Rosyidi, Kaerul Umam Reporter/Videographer), Suwoko (News Editor), Andi Sugiarto (Video Editor), Manarul Hidayat (Videographic) Lisa Mayna Wulandari (Translator), Ludfi Karmila (Transkriptor), Dian Ari Wakhidi (Crew).